Dialog MUI dengan Kapolri, Ini Saran Ustadz Zaitun

Date:

JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini, Selasa (21/3/2017) berdialog dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung MUI, Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat. Dalam dialog kebangsaan ini hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, KH. Din Syamsyudin.

KH. Din Syamsuddin mengatakan, ini merupakan yang ketiga kalinya digelar dengan mengangkat tema “Dialog Ulama-Umara: Meneguhkan Kondusifitas Umat”.

Sejalan dengan tema yang diangkat pada dialog ini, Kapolri Tito Karnavian menyampaikan bahwa kebhinekaan yang dimiliki bangsa ini harus dirawat bersama oleh rakyat Indonesia dan juga MUI. “Saya ingin lebih menyampaikan tentang kebhinekaan karena ini merupakan tanggungjawab kita semua,” kata Tito.

Selanjutnya para pimpinan MUI bergantian menyampaikan sumbang saran maupun pertanyaan kepada Kapolri.

Salah satu masukan disampaikan oleh Wasekjen MUI Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin. Beliau menyampaikan beberapa masukan terkait pentingnya dialog antara ulama dengan pemerintah hingga soal Pilkada DKI.

Ustadz Zaitun menyatakan bahwa langkah awal untuk menyelesaikan banyak persoalan bangsa adalah dengan melangsungkan dialog. Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini mengusulkan agar Polri bersama pemerintah bisa terus menjalin komunikasi, bukan hanya dengan para ulama tapi juga dengan para konglomerat di negeri ini.

Beliau menyatakan bahwa hal ini pernah juga dilakukan para pemimpin terdahulu. Diantaranya seperti yang dilakukan Pak Harto di era Orde Baru. Menurut beliau, dialog dengan melibatkan para ulama, umara’, dan para pengusaha seperti itu akan dapat menyelesaikan banyak persoalan.

“Segala masalah bisa diatasi dengan dialog, dengan komunikasi. Alhamdulillah bapak (Kapolri) ini selalu komunikasi dengan para ulama’. Komunikasi dengan para konglomerat ini juga saya kira perlu,” ungkapnya.

Para konglomerat yang beliau maksud bukan hanya yang beragama Islam. Termasuk para pengusaha dari agama lain. Beliau sampaikan, “Umat Islam akan terus siap melanjutkan persahabatan dengan etnis dan agama manapun seperti yang selama ini dilakukan.”

Berikutnya Ustadz Zaitun titip pesan agar masukan ini bisa disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo. Beliau berharap Presiden berkenan mengundang para ulama dan tokoh bangsa untuk melakukan dialog kebangsaan berikutnya.

Wasekjen MUI yang juga Wakil ketua GNPF (Gerakan Nasional pengawal Fatwa) MUI ini menyatakan bahwa umat Islam dan para ulamanya sangat mencintai NKRI. Semua menginginkan kebaikan bagi negeri tercinta ini. Dan bentuk kecintaan itu adalah dengan dialog bersama mencari jalan keluar berbagai persoalan.

“Kita sayang negeri ini, tapi betul-betul langkah awal Pak, untuk menyelesaikan (persoalan bangsa), mudah-mudahan salah satunya kompromi (dengan sesama komponen bangsa),” pungkas ustadz Zaitun.

Kapolri menyambut baik masukan-masukan tersebut dan berjanji akan membahas dalam rapat bersama pihak terkait. “Tadi saya catat point-point pentingnya untuk saya bawa (ke rapat-rapat dengan pihak terkait).” kata Kapolri menanggapi. [ibw]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Rakyat Gaza Kembali Diserang, Wahdah Islamiyah Respon Kondisi Terkini dengan Aksi Bela Palestina

MAKASSAR, wahdah.or.id - Menjelang sepuluh hari terakhir Ramadan 1446...

Gagas Perubahan: Pemudi Wahdah Perkuat Kolaborasi Antar Komunitas di Ramadan Talk

MAKASSAR, wahdah.or.id - Sebanyak 70 pemuda perwakilan komunitas, remaja...

Perkokoh Silaturahmi, Safari Ramadan Wahdah Bulukumba Sasar 14 Masjid Binaan di Kecamatan Rilau Ale

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah...

DPW Wahdah Islamiyah Sulteng Gelar Pengajian dan Buka Puasa, Tekankan Peran Dakwah dan Ketahanan Keluarga

PALU, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah...