DONGGALA – Bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda Palu, Donggala dan Sigi menyisakan banyak pertanyaan atas penyebab utamanya.
Meskipun prediksi ilmiah telah diungkapkan oleh banyak ahli, namun kompleksnya bencana yang hadir masih sulit jika semata-mata disalahkan pada alam.
“Bencana yang terjadi menjadi kewajiban bagi kita untuk mengambil pelajaran. Sebenarnya kejadian alam ini di luar nalar kita, karena memang terjadi atas kuasa Allah Ta’ala, ” ujar Wakil Kepala Kepolisian Resort (WAKAPOLRES) Kabupaten Donggala, Komisaris Polisi Hedi Abu Djafar, saat memberikan sambutan pada Tabligh Akbar Wahdah Islamiyah di Masjid Al-Istiqomah Labuan Bajo Kabupaten Donggala, Sul-Teng, Ahad (4/11/2018).
Hedi mengatakan, sebulan pasca bencana telah cukup untuk mengetahui penyebabnya, yakni kembali pada manusia yang menghuni wilayah tersebut.
“Setelah gempa ini tidak usah menyalahkan siapa, namun kita bermuhasabah atas dosa dan kesalahan kita masing-masing, ” tuturnya.
Hikmah dari bencana ini lanjut Hedi, tidak ada yang lain selain banyak berdoa dan berdzikir kepada Allah Ta’ala.
“Alhamdulillah saat ini kita akan mendengarkan Tabligh Akbar, maka mari kita memaksimalkan diri untuk benar-benar membuat daerah kita, Donggala, berhijrah ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah Tabligh Akbar dengan tema “Donggala Berhijrah” yang dibawakan oleh ustadz Muhammad Yusran Anshar. Tabligh Akbar juga dirangkaikan dengan pembagian paket sembako kepada warga Donggala yang hadir.[]
Laporan: Rustam Hafid (Relawan Media Wahdah Islamiyah)