wahdah.or.id, Makassar – Shalat tarawih meski adalah amalan sunnah namun pahalanya menyamai pahala puasa yang merupakan amalan wajib di bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: “Barangsiapa melakukan qiyam (shalat lail) Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Namun yang perlu untuk kita perhatikan adalah menjadikan shalat tarawih kita berkualitas.” Kata ustadz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA. saat membawakan materi Tabligh Akbar di masjid Al-Markaz al-Islami Makassar, Sabtu 26 Sya’ban 1439 H (12 Mei 2018).
Shalat Tarawih yang berkualitas adalah dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Ustadz Yusran yang juga ketua STIBA Makassar mengisahkan bagaimana para sahabat shalat Tarawih bersama Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Saking lamanya mereka shalat sampai-sampai para sahabat mengira mereka tidak akan mendapatkan waktu untuk makan sahur.
Ustadz Yusran kemudian mengutip pernyataan dari seorang ulama yang memakruhkan bacaan 10 ayat tiap rakaat. Namun ada juga ulama yang membolehkan bacaan di bawah 10 ayat sesuai dengan keadaan jamaah.
Ia kemudian memotivasi peserta Tabligh Akbar untuk bersemangat dalam shalat Tarawih. Apalagi sudah ada beberapa masjid yang melaksanakan shalat tarawih dengan bacaan 1 juz dalam 1 malam.
Meski bacaan 1 juz tersebut bila dibanding dengan Salafushaleh masih jauh.
“Bacaan shalat Tarawih satu juz tiap malam adalah bacaan standar bagi Salafusholeh, namun bagi kita ini suatu hal yang luar biasa.” Ujar ustadz Yusran.
Shalat Tarawih bisa dilaksanakan dengan sendiri dan berjamaah, namun ustadz Yusran berpendapat bahwa shalat Tarawih lebih afdal dilakukan dengan berjamaah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: “Barang siapa shalat malam bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) shalat satu malam (penuh).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasai dan lainnya).[]