(Makassar-Wahdah.or.id) Dewan Syariah Wahdah Islamiyah menyelenggarakan Pelatihan Rukyat dan Hisab Falakiyah di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar, Ahad (7/5). Pelatihan ini diikuti 80 peserta dari berbagai DPD-DPD Wahdah Islamiyah di Indonesia.
Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc. MA. Ph.D dalam sambutannya mengemukakan pentingnya mempelajari ilmu rukyat dan hisab yang erat kaitannya dengan persoalan ibadah, “Rukyat merupakan metode yang muktabar dan disepakati oleh empat Imam Madzhab. Ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Berpuasalah kamu ketika melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya (hilal),” .
Ketua Komisi Rukyat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Ustadz Sirajuddin Qasim, Lc. mengatakan persoalan falakiyah bukanlah hal yang baru, bahkan sejak sebelum Rasulullah diutus orang-orang sudah mengenal ilmu astronomi. Islam datang dengan berbagai ayat yang menjelaskan persoalan ini, sehingga kaum muslimin semakin bersemangat dalam mengkajinya. Apalagi ilmu ini juga berkaitan dengan beberapa permasalahan dalam syariat ini seperti penentuan waktu shalat dan awal bulan dalam penanggalan Hijriah.
Andi Muhammad Akhyar, S.Pd., M.Sc. sebagai pemateri pertama menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan penentuan kalender Hijriah perspektif Astronomi. Lulusan Magister Universitas Gadjah Mada ini mengungkapkan bahwa alam semesta ini bergerak secara teratur tidak berubah sedikitpun. Hal ini kata beliau membuat kita mampu memprediksi terjadinya gejala alam seperti gerhana dan sebagainya. Termasuk menerka kapan munculnya hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah (metode hisab). Hanya saja ada perbedaan dalam penentuan derajat ketinggian bulan (altitude) sehingga terkadang berseberangan dalam menentukan awal masuknya Ramadhan dan Syawal.
Peserta pelatihan juga belajar menggunakan Aplikasi Falakiyah dengan dipandu oleh Ridwan Gariting, S.T. Sebagai materi penutup peserta mendapat sharing ilmu dari ustadz Ir. Musri Madung. Beliau yang telah lama berkiprah dalam tim Rukyat Wahdah Islamiyah menjelaskan beberapa hal terkait metode dalam melihat hilal.
Di akhir kegiatan panitia melakukan penggalangan dana untuk pengadaan teropong astronomi seharga 80 juta rupiah. Alhamdulillah dalam penggalangan tersebut terkumpul 20 juta rupiah.[]