Definisi Puasa
Secara bahasa Shaum (puasa) bermakna “imsaak” yaitu menahan. Secara istilah syar’i maka puasa adalah beribadah kepada Allah subahanahu wata’ala dengan cara menahan diri dari makan, minum dan dari segala yang membatalkannya, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Niat puasa tempatnya adalah dalam hati, tidak boleh melafalkan niat ini secara lisan, sebab melafalkannya secara lisan adalah perkara bid’ah. Niat ini boleh diniatkan pada waktu kapanpun dalam malam hari itu, walaupun sudah dekat waktu fajar. Ketentuan puasa wajib adalah wajib berniat puasa sebelum fajar. Tentang sifat niat ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan: “Setiap orang yang tahu bahwa keesokan harinya adalah awal Ramadhan dan ia (dalam hatinya) berkeinginan untuk berpuasa besoknya, maka sudah dianggap sebagai niat, dan ini merupakan amalan seluruh kaum muslimin”.
Adapun puasa sunat maka boleh diniatkan sebelum waktu zawal (yaitu waktu dimana matahari tepat berada ditengah langit = sekitar 15 menit sebelum azan zuhur) dengan syarat pada pagi hari itu anda belum makan/minum (sejak fajar), sebagaimana yang sering dilakukan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Adapun puasa sunat yang dikhususkan pada waktu tertentu seperti puasa hari Asyura atau puasa Arafah maka sebagian ulama mensyaratkan agar berniat pada malam harinya sebelum fajar.
Oleh Ustad Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah