Cukup Satu Yang Mengucapkan dan Menjawab Salam
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :” يُجْزِئُ الْجَمَاعَةَ إِذَا مَرُّوا بِالْقَوْمِ أَنْ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ ، وَيُجْزِئُ عَنِ الْقُعُودِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ “
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dibolehkan bagi suatu kelompok (rombongan) jika sedang berjalan (di suatu tempat), salah seorang dari mereka (saja) yang mengucapkan salam. Dan dibolehkan pula bagi suatu kelompok, salah seorang diantara mereka yang menjawab salam”. (HR. Ahmad dan Baihaqi).
ما يستفاد من الحديث:
Pelajaran dari Hadits:
-
الحديث دليل على أنّه يُجزىء عن الجماعة تسليم الواحد منهم ابتداءاً وردّاً
-
Hadits tersebut dalil yang menunjukan bahwa boleh bagi jama’ah (rombongan) seorang saja yang mengucapkan dan menjawab salam.
-
استحباب السلام عند دخول البيت, وعلى القاعد الذي يُظَنّ أنه لا يرد عله؛ لأن الملائكة تردّ عليه؛ وييستحب تلقين الرد لمن شغل عنه؛ لانه من الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر.
-
Dianjurkan (mustahab) mengucapkan salam saat masuk rumah, dan kepada orang yang sedang duduk yang dikira tidak akan menjawab salam karena Malaikat yang akan menjawab salam tersebut. Dianjurkan pula mengingatkan dengan cara talqin orang yang tidak menjawab salam karena sedang sibuk, sebab hal itu amar ma’ruf nahyi munkar.
(Sumber: Tuhfatul Kiram Syarh Bulughil Maram, Kitabul Jami’ Bab Adab, halaman: 588, karya Syekh. DR. Muhammad Luqman As-Salafi hafidzahullah, terbitan Darud Da’i Lin Nasyri Wat Tauzi’ Riyadh Bekerjasama dengan Pusat Studi Islam Al-Allamah Ibn Baz India, Tarjamah: Syamsuddin Al-Munawiy)