(Wahdah.or.id-Makassar) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Wahdah Islamiyah Makassar menggelar Wisuda di PKP2A II LAN Antang, Makassar pada Senin (25/12). Wisuda yang diikuti oleh 129 wisudawan ini merupakan wisuda perdana semenjak STIBA mendapat akreditasi dari BAN-PT.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Wahdah Islamiyah DR. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA, Kepala Litbang Pemprov Sulawesi Selatan Dr. H. M. Iqbal Suhaeb, Walikota Makassar Ir. Romdhan Pomanto, Wakil Ketua Bidang I Kopertais Wilayah VIII Prof. Dr. Sabaruddin Garancang, MA., Ketua STIBA Makassar DR. Muhammad Yusran Anshar, Lc. MA, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah DR. Rahmat Abdul Rahman, Lc, MA. Sekjen DPP Wahdah Islamiyah Syaibani Mujiono, S.Sy., Ketua Yayasan Pendidian Wahdah Islamiyah (YPWI) Ir. Nursalam Sirajuddin, Ketua Dewan Penyantun STIBA DR. Ihsan Latif, jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Pusat serta ketua-ketua DPW dan DPD Wahdah Islamiyah, para dosen dan pengelola STIBA Makassar, dan orang tua serta pendamping wisudawan.dan undangan.

Di awal sambutannya ustadz Zaitun sedikit menceritakan kilas balik tentang STIBA yang telah melahirkan ratusan dai tersebut bermula dari sudut masjid dan berkembang menjadi sekolah tinggi. Beliau kemudian mengungkap rasa syukur dan terima kasihnya atas pelaksanaan wisuda tersebut.

“Saya sebagai ketua pembina yayasan pesantren Wahdah Islamiyah dan sekaligus sebagai ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah yang menaungi STIBA ingin menyampaikan bahwa saya sangat berbahagia dengan wisuda ini, dan saya berterima kasih kepada semua yang membantu (terlaksananya) wisuda ini.” Ungkap ustadz Zaitun.

Menurut ustadz Zaitun, ini menunjukkan bahwa Wahdah Islamiyah sekalipun memiliki prinsip bahwa lebih penting subtansi daripada formalitas, tetapi tidak meninggalkan formalitas sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Sebelum membuka sidang senat, ustadz Yusran Anshar mengungkap kesyukurannya atas pelaksanaan wisuda tersebut. “Kita tidak pernah membayangkan bahwa suatu saat STIBA akan melaksanakan Wisuda seperti ini, namun prasangka baik kita kepada Allah, dan tawakkal kita kepada Allah membuktikan tiada hal yang sulit bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka kami ajak kepada diri kami dan seluruh civitas akademi STIBA untuk banyak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat ini” nasehat ustadz Yusran.

Ustadz Yusran menceritakan bahwa butuh belasan tahun bagi STIBA untuk mendapatkan legalitas formal hingga akhirnya mendapatkan akreditas, ijin operasional yang diperpanjang, hingga bisa melaksanakan ujian skripsi, yudisium dan puncaknya sidang senat dan Wisuda yang dilaksanakan hari ini.

Capaian ini menurut ustadz Yusran ini tidak lahir begitu saja namun atas usaha-usaha dan dedikasi yang tinggi dari seluruh civitas akademi STIBA, unsur pimpinan, para dosen, para mahasiswa, para penyantun, dan lainnya.

Ustadz Yusran kemudian mengajak kepada civitas akademi STIBA untuk tetap melanjutkan perjuangan  “Masih banyak pekerjaan yang menunggu, mari kita terus bekerja, mari terus menambah dedikasi, mujahadah kita untuk meraih hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala.” ungkapnya.[]

Artikulli paraprakWagub Sulsel: Wahdah Islamiyah Ormas Milenial 
Artikulli tjetërWalikota Makassar Optimis STIBA Akan Jadi Universitas Besar