Ceramah Tarawih 7 : Jalan Menuju Taqwa

Date:

jalanraya_tpg672

“JALAN MENUJU TAQWA” (Bag 1)

Salah satu diantara tujuan diwajibkannya puasa adalah Taqwa, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. 2 : 183)

Dan salah satu diantara keutamaan orang yang bertaqwa adalah, Allah akan menjamin syurga baginya disebabkan karena ketaqwaan.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. 3 : 133)

Namun untuk mencapai derajat Taqwa tersebut harus ada upaya yang keras dan sungguh-sungguh, bukan hanya dengan Ibadah kepada Allah, tetapi harus ada upaya lain yang dapat ditempuh. Kata para ulama, minimal ada 5 jalan yang dapat dilalui untuk menggapai taqwa, yaitu : Mu’ahadah, Muraqabah, Muhasabah, Mu’aqobah, dan Mujahadah.

1. Mu’ahadah

Mu’ahadah adalah senantiasa mengingat perjanjian kita dengan Allah. Bukankah kita senantiasa berjanji kepada Allah minimal 17 kali sehari semalam. Didalam shalat, kita membaca :

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (QS. 1 : 5)

Inilah janji kita yang selalu diucapkan disetiap shalat. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita minta pertolongan. Kalaulah kita senantiasa mengingat janji kita ini, maka ke Taqwaan kita akan semakin meningkat dan bertambah. Akan jauhlah kita dari mempersekutukan Allah, sebab kita telah berjanji untuk hanya menyembah kepada Allah bukan kepada yang lainnya. Demikian pula akan jauh kita dari dukun atau benda-benda tertentu, sebab hanya kepada Allah kita minta pertolongan bukan kepada batu, kayu besar, pohon besar, kuburan, dukun atau paranormal. Disini pulalah letak keikhlasan dalam beribadah, dimana semua ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah, apakah itu shalat, puasa, zakat, haji, menikah, membaca Al-Qur’an dan lain-lain semuanya karena Allah bukan karena yang lainnya. Apalagi diperkuat dalam salah satu do’a iftitah kita “sesungguhnya shalatku, ibadah (berqurban) ku, hidup ku dan matiku hanya kuserahkan kepadamu ya Allah”. Sehingga jauhlah kita dari kesyirikan yang dapat menghancurkan pahala ibadah yang kita lakukan.

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (QS. 39 : 65)

Inilah pentingnya kita senantiasa mengingat janji kepada Allah, sebab akan menumbuhkan keikhlasan dalam beribadah dan dijauhkan dari kesyirikan. Dan janji itu harus ditepati, sebab semua janji akan dimintai pertanggung jawabannya

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. 17 : 36)
Kalaulah kita mengingat janji kita kepada Allah, maka taqwa akan semakin meningkat sehingga keutamaan yang banyak dapat diraih.

2. Muraqabah

Jalan yang berikutnya untuk meningkatkan ketaqwaan adalah muraqabah. Muraqabah adalah merasa selalu diawasi oleh Allah. Yaitu merasakan bahwa Allah itu selalu mengawasi kita dimanapun kita berada.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. 57 : 4)

Merasakan pengawasan Allah akan menimbulkan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang baik disaat ada orang yang melihat atau tidak ada orang yang melihat.
“Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada….” (HR. Tirmidzi)

Merasakan pengawasan Allah akan membangun kepekaan hati untuk senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi segala bentuk maksiat, baik itu maksiat mata, hati, telinga, mulut, tangan dan anggota tubuh yang lain. Bukankah ibadaha puasa dibulan Ramadhan telah mengajarkan kita untuk merasa diri diawasi Allah. Karena ibadah puasa merupakan ibadah yang tersembunyi, tidak ada orang yang mengetahui apakah kita puasa atau tidak kecuali diri sendiri dengan Allah. Ada makanan, ada minuman, mungkin kalau kita masuk kedalam kamar lalu makan dan minum, tidak ada orang yang melihat, namun kenapa kita tidak melakukan itu semua, karena kita yakin ada Allah yang melihat kita. Kalaulah dalam sebulan dibulan Ramadhan mampu kita menghadirkan Allah, dan yakin bahwa Allah senantiasa melihat apa yang kita lakukan, maka kita akan menjadi pribadi yang jujur baik dalam bulan Ramadhan maupun diluar bulan Ramadhan.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (QS. 36 : 65)

Semoga lewat ibadah di bulan Ramadhan, menjadikan kita pribadi-pribadi yang bertaqwa sehingga kitalah yang termasuk finalis-finalis di bulan yang penuh berkah ini.
(Ustad. Askar Yaman, M.Pd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Gelar Tablig Akbar Virtual Darurat Satu Tahun Genosida di Gaza, Ketua Kita Palestina: Apa yang Kita Berikan Belum Cukup

MAKASSAR, wahdah.or.id - Peringati darurat satu tahun genosida di...

Terima Surat Rekomendasi dari BAZNAS RI, Wahdah Inspirasi Zakat Tandatangani Pakta Integritas

JAKARTA, wahdah.or.id - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) kembali mendapatkan...

Perkuat Kolaborasi Antara Lembaga Nazir, One Wakaf Hadiri Musyawarah Nasional Forum Wakaf Produktif di Bandung

BANDUNG, wahdah.or.id - One Wakaf turut berpartisipasi dalam Musyawarah...

Upgrade Ilmu Marketing Komunikasi Para Direksi Usaha Wahdah, Bidang VII Hadirkan Pakar Periklanan untuk Sharing

MAKASSAR, wahdah.or.id – Pertemuan antara para Direksi Badan Usaha...