Tibalah kita di malam ke 4 dibulan Ramadhan 1435 H. Begitu banyak pengalaman rohani yang kita dapatkan lewat ibadah dibulan yang penuh berkah ini. Selain itu semakin bertambah juga ilmu dan pemahaman kita lewat pencerahan yang dibawakan para muballigh/penceramah, tentang keutamaan ramadhan, keutamaan puasa, syarat dan rukunnya serta hal-hal yang membatalkan.
Semua itu telah kita ketahui, sehingga kita berusaha untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya untuk meraih keutamaan itu. Namun ada hal yang perlu untuk kita berhati-hati. Rupanya ada juga orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga saja. Sebagaimana dalam satu riwayat disebutkan “Betapa banyak orang yang berpuasa dia tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar saja” (Terj. HR Ibn Majah)
Lihatlah betapa ruginya orang seperti ini, seharian berpuasa menahan lapar dan dahaga dengan tidak makan dan minum, namun ia tidak mendapatkan pahala apa-apa dari itu semua.
Oleh karena itu agar puasa kita tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga saja, ada beberapa hal yang perlu kita hindari pada saat berpuasa:
-
Jauhkan Riri dari Perbuatan Maksiat
Perbuatan maksiat disaat seseorang berpuasa dapat menyebabkan amalannya sia-sia, sebagaimana disebutkan dalam satu riwayat “….apabila pada hari seseorang diantara kamu berpuasa maka jangan ia berkata rafats (maksiat)….”. Rafats disini mencakup perkataan dan perbuatan maksiat yang dilarang Allah, termasuk berkata-kata kotor dan keji, mendengar musik, menonton hal yang tidak berguna, bersenda gurau berlebihan, tertawa berlebihan dan lain-lain.
-
Tidak Lenahan Lisan dari Berkata Dusta
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan tetap melakukannya maka Allah tidak akan menghiraukan orang itu meninggalkan makan dan minumnya” (Terj. HR. Bukhari).
Termasuk perkara yang harus dihindari adalah menfitnah, adu domba, menceritakan keburukan orang atau ghibah, memanggil orang dengan sebutan yang buruk, mencela, berprasangka buruk dan memperolok-olok orang lain. Kesemua itu merupakan perkara yang dapat mengurangi nilai puasa kita, bahkan boleh jadi puasa kita akan sia-sia belaka jika itu terus dilakukan disaat berpuasa. Mungkin sah puasanya karena tidak makan dan tidak minum, akan tetapi nilainya tidak ada dikarenakan tidak mampunya menahan lisan dari perkara tersebut.
-
Terlalu Banyak Tidur
Bulan Ramadhan bukanlah bulan untuk bermalas-malasan. Ia adalah bulan ibadah sehingga hendaknya kita mengisi waktu-waktunya untuk beribadah kepada Allah. Akan tetapi jika waktu yang sangat berharga tersebut dipakai untuk tidur dan tidur saja, maka kapan kita membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa atau melakukan perbuatan yang baik. Tidak mengapa istirahat, akan tetapi memang kita niatkan agar kita kuat ibadah dimalam hari. Begitu sia-sianya Ramadhan kita jika hanya kita hiasi dengan tidur bukan ibadah kepada Allah.
-
Jangan Tenggelam dalam Pembicaraan Kosong
Disaat kita berpuasa, jauhilah pembicaraan yang tidak bermanfaat dan mendengar ucapan teman-teman yang tidak berguna. Apakah itu pembicaraan kosong, diskusi hambar yang penuh kelalaian dalam mengingat Allah, cerita-cerita yang tidak bermakna. Semuanya itu tidak bernilai, berbahaya, dan tidak bermanfaat. Lebih parah lagi kalau cerita yang diangkat adalah cerita bohong atau karangan belaka dan yang lain mencoba menakwil dan menafsirkan.
Marilah kita menjauhi pembicaraan kosong dan tidak bermanfaat, sebab hanya akan mengeraskan hati kita, membuat lalai dari dzikrullah dan menyebabkan amalan kita sia-sia belaka. Rasulullah bersabda “Diantara tanda kebaikankeislaman seseorang adalah tindakannya meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya” (Terj. HR. Tirmidzi, 2439)
-
Jauhkan diri dari Kelakar, Canda Serta , Berkata Keji dan Jorok
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang mukmin bukanlah orang yang senang menyakiti, melaknat, berkata keji dan jorok” (Terj. HR. Tirmidzi,2060). Beliau juga bersabda “Janganlah kalian memperbanyak tawa, sebab banyak tertawa itu mematikan hati” (HR. Ibnu Majah,4193)
Salah satu ciri kebatilan dimasa sekarang adalah apa yang disebut sebagai lelucon atau lawakan yang terkadang untuk membuat orang tertawa maka diangkatlah cerita dusta, atau sipelawak laki-laki memakai busana perempuan dengan gaya kemayu untuk membuat orang tertawa, atau mendzalimi lawan mainnya dengan cara memukul, mencoret wajah dan menghinanya, dengan tujuan membuat orang/penonton tertawa. Sungguh tidak ada kedustaan yang lebih keji selain membuat orang lain tertawa dengan perkara bathil. Lebih buruk lagi adalah bila seorang yang mengaku komitmen mencintai Allah dan RasulNya, ikut-ikutan nonton atau melakukannya, sehingga mereka menjadikan kebanyakan waktu dibulan Ramadhan sebagai mumen untu bercanda saja.
Inilah beberapa perkara yang mesti kita jauhi disaat kita berpuasa, agar puasa kita bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga saja dan agar supaya puasa kita lebih bermakna, berbobot dan bernilai ibadah. Jadikanlah Ramadhan kita tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dengan meninggalkan perbuatan yang sia-sia dan mengisinya dengan ibadah kepada Allah. (Ustad. Askar Yaman, M.Pd)
Syukran