Allah Azza Wa Jalla memerintahkan orang beriman untuk menjaga keislamannya hingga akhir hayat.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
[QS. Al-Imran: 102]
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Dan diantara cara menjaga keislaman sampe akhir hayat :
Menjaga kebersamaan dengan orang-orang yang shalih
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)
[QS. At-Tawbah: 119]
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
Maka, cintailah orang yang shalih, semoga Allah menghimpun kita bersama mereka di akhirat, di dalam Syurga-Nya, aamiin.
عن إبن مسعود رضي الله عنه قال،
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
“Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata:
“Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat anda mengenai seorang yang mencintai sesuatu kaum, tetapi tidak pernah bertemu dengan kaum itu ?”
Rasulullah bersabda: “Seorang itu beserta orang yang dicintainya.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Kecintaan yang benar kepada orang shalih di buktikan dengan mengikuti jejak-jejak ketaatan mereka.
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ
إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya.
Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya.
[ Ustadz Ahmad Munir, Lc. – Ketua Komisi Aqidah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah]