- Melatih Diri Untuk Bersifat jujur:
Cara ini merupakan cara yang ampuh untuk menanamkan sifat jujur dalam diri kita, sebagaimana ilmu tidak bisa diperoleh kecuali dengan belajar, maka kejujuran tidak akan didapatkan kecuali dengan cara membiasakan diri dengan sifat ini, dan hal ini diisyaratkan dalam sabda Nabi Muhammad:
وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
Artinya: Sesungguhnya seseorang bersikap jujur dan berusaha untuk jujur sampai dianggap disisi Allah orang yang sangat jujur.[HR. Abu Dawud].
- Bergaul Dengan Orang-Orang Jujur.
Rasulullah bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ
Artinya: Seseorang berada diatas agama sahabatnya, hendaknya kalian memeriksa orang dijadikan sahabat.[HR. Ahmad].
Peran lingkungan sangat besar dalam membentuk pribadi seseorang, betapa banyak suatu adat, kebudayaan, keyakinan dan agama yang menular dalam masyarakat tertentu hanya disebabkan faktor pergaulan dan interaksi.
Oleh karena itu, pergaulan kita dengan orang-orang yang dikenal kejujurannya akan mencambuk kita untuk memiliki sifat jujur.
- Berdoa Kepada Allah.
Tidak layak bagi seorang muslim untuk meremehkan keampuhan doa, karena doa merupakan mu’jizat para Nabi dan senjata bagi orang-orang shaleh, doa sarana yang mewujudkan hal- hal mustahil dan menghadirkan cita-cita menjadi nyata, olehnya seluruh para Nabi dibekali doa yang mustajab, Rasulullah bersabda:
لكل نبي دعوة مستجابة يدعو بها
Artinya: Sesungguhnya setiap Nabi memiliki doa mustajab [terkabul], ia berdoa dengannya.[HR. Bukhari].
Hendaknya setiap diri kita mengingat, bahwa hati-hati manusia berada di tangan Allah, dan Allah mampu membolak balikkan hati. Oleh karena itu mari kita memohon kepadaNYA untuk menjadikan hati kita cenderung dan cinta kepada kebaikan.
Adalah merupakan hidayah Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam- bagi ketika beliau mengangkat tangannya yang mulia seraya memohon:
أسألك لسانا صادقا وقلبا سليما
Artinya: Dan aku memohon kepadaMU lisan yang jujur dan hati yang sehat.[HR. Tirmidzi, dan sanadnya dilemahkan oleh syaikh al-Albani].
Oleh Ust. Lukman Hakim, Lc
(Alumni S1 Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah dan Mahasiswa S2 Jurusan Dirasat Islamiyah Konsentrasi Hadits di King Saud University Riyadh KSA)