Bolehkah Sholat Sunnah Sebelum Sholat Magrib?

Date:

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat sunnah sebelum sholat magrib. Ada yang mengatakan bahwa hukumnya sunnah, dan ada pula yang mengatakan bahwa ia tidak disyariatkan.

Hal ini karena perbedaan amaliyah para sahabat, dimana mereka mengamalkan sesuai yang mereka saksikan atau ketahui di zaman Nabi Shallalllahu ‘alaihi wasallam.

Mazhab Hanafiyah berpendapat bahwa sholat sunnah sebelum magrib tidak disyariatkan. Mazhab Malikiyah berpendapat bahwa hukumnya makruh.

Hal ini berdasarkan atsar dari Thous rahimahullah, bahwa ketika Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma ditanya tentang sholat sunnah dua raka’at sebelum magrib, beliau berkata:

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّيهِمَا

“Aku tidak pernah melihat seorang pun yang melaksanakannya di zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Abu Dawud)

Namun, pendapat ini diselisihi oleh beberapa ulama, diantaranya adalah mazhab Syafi’iyah yang berpendapat bahwa hukumnya sunnah.

Hal ini berdasar pada sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:

صلوا قبل صلاة المغرب لمن شاء كراهية ان يتخذها الناس سنة

“Sholatlah sebelum sholat magrib, bagi siapa yang menghendakinya, namun tidak disukai manusia menjadikannya sebagai sunnah ratibah.” (HR. Bukhari)

Imam Bukhari rahimahullah memuat hadits ini dalam Sahihnya pada Bab ash-Sholah Qabla al-Maghrib (Sholat sebelum sholat magrib)

Al-Muhib ath-Thabari rahimahullah berkata:

لم يريد نفي استحبابها لأنها لا يمكن ان يأمر بما لا يستحب بل هذا الحديث من أقوى الأدلة على استحبابها ومعنى قولها سنة أي شريعة وطريقة لازمة وكأن المراد انحطاطا مرتبة عن رواتب الفريضة. ولهذا لم بعدها اكثر الشافعية في الرواتب واستدركها بعضهم.

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak menafikan dianjurkannya pelaksanaan sholat sunnah ini, sebab tidak mungkin Nabi Shallalllahu ‘alaihi wasallam memerintahkan sesuatu yang tidak beliau anjurkan. Justru hadits ini menjadi diantara dalil yang paling kuat yang menunjukkan dianjurkannya melaksanakan sholat sunnah sebelum maghrib. Makna sunnah pada hadits ini adalah syariat atau cara yang dilazimi. Seolah yang dimaksudkan adalah kedudukannya dari sholat fardhu. Oleh karena itu, kebanyakan pengikut mazhab Syafi’iyah tidak menganggapnya sebagai sunnah rawatib sedang yang lain memasukkannya.” (Fathul Bari: 377)

Imam an-Nawawi rahimahullah membuat satu bab dalam al-Minhaj yang berjudul, “Bab istihbab rak’ataini Qabla Sholatil Maghrib (Bab dianjurkannya sholat dua raka’at sebelum sholat magrib.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim: 6/95)

Hal ini berdasar pada atsar yang berasal Mukhtar bin Fulful rahimahullah yang bertanya pada Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu tentang sholat tathowwu’ (sholat Sunnah), kemudian beliau berkata:

وكنا نصلي على عهد النبي ركعتين بعد غروب الشمس قبل صلاة المغرب فقلت له أكان رسول الله صلاهما؟ فقال : كان يرانا نصليهما فلم يأمرنا ولم ينهانا

“Dahulu kami di zaman Nabi Shallalllahu ‘alaihi wasallam sholat dua raka’at setelah terbenamnya matahari sebelum melakukan sholat magrib.” Maka aku (Mukhtar) bertanya, “Apakah Nabi melaksanakan dua raka’at itu?”. Beliau berkata, “Dahulu kami melaksanakan sholat sunnah dua raka’at itu dan Nabi melihat kami melaksanakannya, namun Nabi tidak memerintahkan kami melakukannya namun juga tidak melarangnya.” (HR. Muslim)

Demikian pula satu atsar dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu yang berkata:

كنا بالمدينة فإذا أذن المؤذن لصلاة المغرب ابتدروا السواري فيركعون ركعتين ركعتين حتى إن الرجل الغريب ليدخل المسجد فيحسب ان الصلاة قد صليت من كثرة من يصليهما

“Kami di Madinah, apabila muadzdzin telah mengumandangkan adzannya untuk sholat magrib, maka mereka bersegera menuju tiang-tiang masjid untuk sholat sunnah. Mereka sholat dua raka’at dua raka’at. Hingga apabila ada orang asing masuk, ia mengira bahwa sholat magrib telah selesai dilaksanakan karena begitu banyak orang yang melaksanakannya.” (HR. Muslim)

Sampai disini, dapat kita simpulkan bahwa sholat sunnah sebelum sholat magrib adalah sholat yang disyariatkan. Mengenai atsar Abdullah Ibnu Umar, maka boleh jadi haditsnya belum sampai kepada beliau dan telah sampai pada sahabat lainnya, sebagaimana telah tsabit bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabat untuk melaksankan sholat sunnah sebalum Maghrib.

Jadi, silahkan bagi yang ingin melaksanakannya.

Wallahu a’lam.

Ustad Muhammad Ode Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

170 Jiwa Terdampak, Relawan Wahdah Peduli dan WIZ Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Banjir kembali menerjang dua kecamatan di...

Spesial! Angkat Tema “Bahagia”, PSR di Makassar Hadirkan Enam Pemateri Doktor Lulusan Timur Tengah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Bulan Ramadan 1446 H/2025, kehadirannya kini...

Musyawarah Kerja Ke-XIV, Pejabat Bupati Apresiasi Peran Wahdah Islamiyah Bone di Bidang Keagamaan dan Sosial

BONE,wahdah.or.id - Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) ke-XIV Wahdah Islamiyah...

Dihadiri Hingga 450 Peserta, Muslimah Wahdah Islamiyah Kendari Gelar Daurah Serentak di Depalan Kecamatan

KENDARI, wahdah.or.id - Menyambut bulan suci Ramadan 1446 H,...