Berlomba-lomba Memperebutkan Bangkai Kambing

Date:

Bismillah..

?Berlomba-lomba Memperebutkan Bangkai Kambing

?Anda ingin ikut serta dalam perlombaan yang memperebutkan hadiah bangkai kambing?

Tentu tidak!,

Untuk apa kita harus berlomba memperebutkannya, diberi dengan gratis tanpa usahapun tidak mau, kita melihatnya saja merasa tidak nyaman dan akan segera menjauhinya, jadi mengapa harus berlomba memperebutkannya?

Akan tetapi kenyataannya banyak orang yang rela bersusah payah untuk memperebutkannya, bahkan yang lebih hina darinya, dan barangkali anda termasuk salah satunya.

Baca dan renungi hadits berikut:

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu, beliau bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, sementara orang-orang [para sahabat] menyertai beliau. Lalu beliau melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil).
Beliau pun mengambil kambing itu seraya memegang telinga nya. Kemudian beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?”.
Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”. Beliau kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?”.
Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim [2957])

اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا

“Ya Allah jangan Engkau jadikan dunia adalah tujuan kami yang terbesar”

Pandai Menyikapi Dunia

Dunia bukanlah tujuan utama bagi seorang muslim, oleh karena itu ia harus pandai dalam menyikapinya, sehingga tidak tertipu dengan gemerlap dunia yang semu.
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (Al Qashas: 77)
Maksudnya yaitu gunakanlah harta yang banyak dan nikmat yang berlimpah yang telah Allah berikan kepadamu di dalam ketaatan kepada Rabmu dan untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya dengan berbagai macam bentuk taqarrub, yang dengannya engkau akan mendapatkan pahala di negeri akhirat.
(dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi) yaitu apa- apa yang telah Allah halalkan untukmu di dunia seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan pernikahan, sesungguhnya Rabmu mempunyai hak darimu, dirimu mempunyai hak darimu, keluargamu mempunyai hak darimu, istriu mempunyai hak darimu, maka berikanlah hak kepada setiap pemilik hak. (Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6: 253-254)

Oleh Reky Abu Musa, Lc

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Menghadapi Tantangan Dakwah, Wahdah Sulbar Adakan Lokakarya Tuk Tingkatkan Kapasitas dan Komitmen Kader

MAMUJU, wahdah.or.id – Dalam upaya memperkokoh dakwah yang berbasis...

Programkan Gerakan 5T, Mukerwil VII DPW Wahdah Banten Siap Wujudkan Banten yang Maju dan Berkah

BANTEN, wahdah.or.id – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah...

Capai Skor IIWCP Kategori “BAIK”, Nazhir Wahdah Islamiyah Raih Piagam Apresiasi Dari Badan Wakaf Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Badan Wakaf Wahdah Islamiyah, Ustaz...

Susun Visi Misi Kota Wakaf, Musyawarah BWI Kab. Wajo dan Kemenag Libatkan Wahdah Wajo

WAJO, wahdah.or.id – Perwakilan Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah...