MAKASSAR, wahdah.or.id – Ormas Islam Wahdah Islamiyah menggelar aksi Bela Palestina dan orasi anti genosida, serentak di seluruh Indonesia pada Jumat (17/5/2024).
Aksi tersebut untuk mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, dan genosida yang terstruktur, sistematis, dan massif.
Salah satu lokasi yang menggelar aksi tersebut dilaksanakan di halaman Masjid Anas bin Malik, Kampus STIBA Makassar.
Salah satu orator di kegiatan itu, ustaz Muhammad Yusran Anshar, yang juga merupakan Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah mengecam keras sikap Yahudi Israel dan negara-negara serta pihak-pihak yang mendukungnya. Menurutnya, apa yang terjadi di Palestina adalah kejahatan yang tidak bisa dibiarkan.
“Kita rindu untuk salat di Masjidil Aqsho. Kita saksikan, kehadiran kita di tempat ini adalah saksi bahwa kita berjuang untuk menolomg saudara kita,” ujarnya.
Sementara itu, turut hadir perwakilan Aliansi LDK Se Kota Makassar yang diwakili oleh Muhammad Faisal Fathori yang dalam orasinya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tidak menutup mata atas kejadian genosida di Palestina.
Ia juga mengecam beberapa negara di dunia yang seolah-olah membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan negara mereka sendiri.
“Setidaknya ada tiga alasan kenapa kita harus mendukung Palestina. Pertama atas nama solidaritas keagamaan, kedua atas dasar kenegaraan, dan yang terakhir atas nama solidaritas kemanusiaan,” tukasnya.
Seluruh orator dan peserta aksi meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida, Israel.
Mereka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina. [*]