Bedah Buku Politik Wahdah dan MoU Kementerian Lingkungan Hidup
(Rangkaian Pra Muktamar I Wahdah Islamiyah )

Di hari ketiga Pra Muktamar I Wahdah Islamiyah (WI) di Pondok Madinah Sudiang, hadir Deputi VI Kementrian Lingkungan Hidup, Drs Sudarsono dan bedah buku “Islam dan Politik Lokal” (Tafsir Politik Wahdah Islamiyah) oleh Dr.Mansyur Semma, , S. IP, M. Si. dan Drs.Azwar Hasan, M.Si, serta Syarifuddin Jurdi, S.IP, M.Si sebagai Penulis buku (Kandidat Doktor Ilmu Politik UGM, Dosen UIN Sunan Kalijaga), dipandu Ust. Das’ad Latif, S.Sos, S.Ag, M.Si.

“Saat ini lingkungan hidup banyak mengalami perubahan alam baik cuaca, iklim, udara, dan lain-lain merupakan faktor penyebab bencana alam”, kata Sudarsono dalam arahannya di depan peserta Muktamar

Sebagai kontribusi dalam lingkungan hidup, PPWI bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup ditandai dengan penandatanganan MoU dalam nota kesepahaman untuk pemberdayaan institusi pesantren dalam lingkungan hidup.

Menurut Sudarsono, “Adanya kerjasama ini diharapkan WI sebagai ormas Islam dapat mempelopori cinta lingkungan lewat program eko pesantren yang potensial melahirkan generasi dan khalifah yang memakmurkan bumi sebagaimana anjuran agama Islam”. Setelah itu dilanjutkan Materi “Eco Office” dari P.Darusreg Suma Papua oleh Ir.Darmansyah Jamal, M.Si.

Sementara itu lewat bedah buku “Islam dan Politik Lokal”, Syarifuddin mengatakan, “Latar belakang penulisan buku ini sebagai refleksi ketertarikan terhadap WI sebagai sebuah gerakan Islam di tingkat lokal yang telah memberikan banyak perubahan dalam segala aspeknya dan di buku ini dibahas tanggapan tentang isu terorisme yang sempat melanda Lembaga ini beberapa waktu lalu, sehingga WI harus mensosialisasikan gerakan aktivitasnya yang rahmatan lil alamin mengakar di tengah masyarakat.

DR. Mansur lebih luas membahas stigma terorisme dan opini publik lewat media. Berbeda dengan Azwar yang membahas tentang sejarah lahirnya pembaharuan Islam, WI yang sejak awal bersifat lokal dan kini berkembang menjadi gerakan dakwah berskala nasional. “Ini adalah kemajuan yang sangat signifikan”, kata Azwar.lanjut Azwar, Sikap Politik Wahdah Islamiyah saat ini sudah tepat, untuk tidak terlibat langsung pada politik praktis, akan tetapi tetap pro aktif secara proporsional dalam menyikapi realita politik yang ada, dengan tetap menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, guna kemaslahatan dakwah ke tengah ummat.

 

Artikulli paraprakSeribu Lebih Peserta Hadiri Silaturrahim Orang Tua Muslimah
Artikulli tjetërDirjen Kesbangpol dan Tamsil Bekali Peserta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini