Bashar al-Assad Salahkan Pemerintah Turki

Date:

Suriah-Bashar-Assad-jpeg.image

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Turki Ulusal Kanal TV yang dipublikasikan pada hari Jumat (5/4/2013) dan dilansir Russia Today, Sabtu (6/4/2013), Assad mengomentari berbagai masalah, terutama dukungan negara asing kepada kelompok oposisi yang menentangnya.

“Liga Arab sendiri kurang memiliki legitimasi,” kata Assad menggarisbawahi. “Organisasi ini mewakili negara-negara Arab, bukan rakyat Arab. Saat kami bekerja dalam organisasi ini kami melihatnya sendiri. Liga ini bukan saja tidak bisa memberikan status kekuasaan kepada siapapun, dia juga tidak bisa melucutinya dari siapapun. Peran organisasi ini simbolis,” ungkap Assad.

“Legitimasi hanya diberikan kepada atau diambil oleh rakyat … Jika rakyat Suriah memberikan Anda legitimasi, maka Anda adalah presiden yang sah,” kata Assad kepada wartawan yang mewawancarainya.

Sebagaimana diketahui, negara-negara Barat dan Liga Arab memberikan pengakuan kepada kelompok oposisi yang tergabung dalam Dewan Nasional Suriah (SNC) sebagai wakil rakyat Suriah yang sah. Liga Arab bahkan sudah memberikan kursi Suriah, yang diberhentikan sementara keanggotaannya, kepada SNC belum lama ini.

Lebih lanjut Assad memperingatkan, apabila rezimnya digulingkan secara paksa maka efek domino atau efek beruntun akan terjadi, sehingga negara-negara di Timur Tengah, Barat, Timur, Utara dan Selatan akan menerima dampaknya. Ketidakstabilan akan terjadi di berbagai kawasan selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan, ancam Assad.

Krisis Suriah, kata Assad, bukanlah masalah lokal. Dia menegaskan bahwa Suriah sudah menjadi medan pertempuran bagi negara-negara internasional yang ingin menggambar ulang peta kekuatan di kawasan tersebut.

Itu mengapa, katanya, negara-negara anggota kerjasama ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) secara tidak langsung mendukungnya, dengan menentang campur tangan Barat dalam konflik Suriah.

Bashar al-Assad tidak berhenti di situ. Dia menuding pemerintah Turki menggunakan uang Qatar untuk mempersenjatai para pejuang dari kelompok Islam yang menentangnya.

Dilansir The Guardian (6/4/2013), Assad mengatakan bahwa Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan “tidak mengeluarkan satu patah kata pun yang jujur sejak Suriah terpuruk ke dalam krisis”.

“Pemerintah Turki terendam setinggi lutut darah rakyat Suriah,” kata Assad menuding Ankara ikut bertanggungjawab atas kematian rakyatnya.

Dia menambahkan, “Api di Suriah akhirnya akan membakar Turki, (Erdogan) tidak melihat realita ini.”

Sumber : salam-online.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Gelar Tablig Akbar Virtual Darurat Satu Tahun Genosida di Gaza, Ketua Kita Palestina: Apa yang Kita Berikan Belum Cukup

MAKASSAR, wahdah.or.id - Peringati darurat satu tahun genosida di...

Terima Surat Rekomendasi dari BAZNAS RI, Wahdah Inspirasi Zakat Tandatangani Pakta Integritas

JAKARTA, wahdah.or.id - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) kembali mendapatkan...

Perkuat Kolaborasi Antara Lembaga Nazir, One Wakaf Hadiri Musyawarah Nasional Forum Wakaf Produktif di Bandung

BANDUNG, wahdah.or.id - One Wakaf turut berpartisipasi dalam Musyawarah...

Upgrade Ilmu Marketing Komunikasi Para Direksi Usaha Wahdah, Bidang VII Hadirkan Pakar Periklanan untuk Sharing

MAKASSAR, wahdah.or.id – Pertemuan antara para Direksi Badan Usaha...