SIGI, wahdah.or.id – Kedatangan Tim Relawan Wahdah Peduli ke Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi membawa kabar gembira bagi warga setempat. Wilayah yang dikenal sebagai surga bagi pengrajin vuya atau ivo ini jarang tersentuh bantuan dari luar. Vuya sendiri adalah sebuah kain tenun yang terbuat dari kulit kayu yang dianyam sedemikian rupa.
Bagi warga, kedatangan tim relawan yang membawa 300 paket benar-benar mereka rindukan. Suaib (42), salah seorang warga mengatakan bahwa bantuan yang diterima selama ini tidak mencukupi.
“Jarang sekali kami dapat bantuan sebanyak ini. Palingan hanya satu liter beras dan satu bungkus mie. Itu sangat tidak mencukupi bagi kami yang punya banyak anggota keluarga,” ucap Suaib kepada relawan.
Ia menambahkan, beberapa kali warganya selalu mengeluhkan minimnya bantuan yang masuk. Beberapa warga selalu mencari informasi mengenai keberadaan bantuan-bantuan yang dibawa oleh sejumlah lembaga.
“Kami dapat informasi kalau di posko induk Wahdah yang berada di Tinggede selalu ada pembagian sembako. Alhamdulillah, hari ini tim relawan datang mengantarkan bantuan ke tempat kami,” tambahnya.
Andi Setiyawan, relawan Wahdah Peduli menginformasikan bahwa jumlah pengungsi di wilayah ini sebanyak 635 jiwa dari total 285 KK.
“Selain logistik, hari ini kami juga membawa tim Trauma Healing dan juga tim medis,” ujar Andi Setiyawan, melalui pesan WhatsApp pada Jumat (19/10).
“Untuk mengantarkan bantuan, tim relawan tak putus asa. Jalan yang penuh rintangan tetap dilalui demi mengantarkan amanah donatur yang dengan setia selalu menitipkan bantuannya kepada Wahdah Islamiyah. Selama ada laporan yang masuk mengenai wilayah-wilayah yang belum terjamah sama sekali, maka Insya Allah tim kami akan segera menindaklanjuti laporan tersebut,” pungkasnya. []