Bahaya Mager Bagi Sistem Metabolik Tubuh
Wahdah.Or.Id – Ada kalimat terkenal, bunyinya “fil harakah barakah”. Dalam bergerak, ada keberkahan. Islam mengajarkan kita untuk tidak malas. Khususnya untuk tidak malas bergerak.
Bergerak itu, ada banyak kebaikan di dalamnya. Bergerak artinya tidak diam. Ada sesuatu yang dilakukan. Jika kita percaya bahwa akibat itu ada karena kita melakukan sebab, maka setiap kita akan mendapatkan sesuatu, atas izin Allah, ketika kita melakukan sebabnya. Istilahnya, akhzul asbaab.
Untuk itu, tubuh kita akan sehat jika sebab-sebab yang kita lakukan mengarah kepada akibat yang positif. Jika sebaliknya yang dilakukan, maka jangan heran jika akibat yang didapat adalah hal negatifnya.
Kita tarik pembahasan ke kesehatan. Malas gerak itu berbahaya. Kesehatan tubuh kita akan terganggu jika kita malas gerak.
Apa itu Mager?
Mager adalah singkatan dari “malas gerak”. Istilah ini populer di kalangan generasi muda, tetapi kenyataannya mager bukan sekadar kebiasaan remeh.
Mager adalah kondisi saat seseorang terlalu sering berdiam diri atau duduk dalam waktu lama tanpa aktivitas fisik yang berarti.
Gaya hidup sedentari seperti ini kini menjadi perhatian dunia medis karena erat kaitannya dengan berbagai gangguan metabolik tubuh.
Dampak Kesehatan dari Malas Gerak
Malas bergerak secara langsung memengaruhi sistem metabolik tubuh. Sistem metabolik bertugas untuk mengatur pembakaran energi, pengolahan zat gizi, dan produksi hormon yang dibutuhkan tubuh untuk tetap seimbang.
Jika seseorang terlalu sering tidak aktif, maka:
1. Pembakaran kalori menjadi lambat, sehingga kalori menumpuk sebagai lemak.
2. Sensitivitas insulin menurun, yang bisa memicu resistensi insulin dan akhirnya diabetes tipe 2.
3. Kolesterol jahat (LDL) meningkat, sementara kolesterol baik (HDL) menurun.
4. Sirkulasi darah terganggu, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian dari World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kurang aktivitas fisik merupakan penyebab keempat terbesar kematian global. Sekitar 3,2 juta orang meninggal setiap tahun akibat kurangnya aktivitas fisik.
Penyakit Metabolik Akibat Mager
1. Diabetes Melitus Tipe 2
Penyakit ini terjadi karena tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau tidak cukup memproduksinya. Kurang aktivitas fisik membuat otot tidak cukup menggunakan glukosa sehingga kadar gula darah meningkat.
2. Dislipidemia
Kondisi kadar lemak dalam darah tidak normal, ditandai dengan tingginya kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta rendahnya kolesterol baik (HDL). Ini memicu aterosklerosis dan penyakit jantung.
3. Hipertensi
Tekanan darah tinggi sangat dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah dan ritme jantung yang bisa menjadi abnormal karena tubuh terlalu jarang digerakkan.
4. Obesitas
Penumpukan lemak akibat kalori yang tidak terbakar akan menyebabkan obesitas. Ini adalah pintu gerbang dari berbagai penyakit metabolik lainnya.
5. Sindrom Metabolik
Gabungan dari beberapa faktor risiko: obesitas sentral, hipertensi, dislipidemia, dan resistensi insulin. Risiko ini meningkat pada orang-orang yang tidak aktif secara fisik.
Islam Mendorong Umatnya untuk Aktif
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok yang sangat aktif. Dalam banyak hadis, beliau tampak sering berjalan kaki, membantu pekerjaan rumah, bahkan ikut dalam peperangan.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan:
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membantu istrinya, jika waktu shalat tiba, beliau keluar untuk shalat.” (HR. Bukhari: 6039)
Hadis ini menunjukkan betapa Rasulullah adalah pribadi yang tidak malas, beliau bergerak, membantu, dan aktif.
Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.” (QS. At-Taubah: 105)
Bergerak dan beramal adalah manifestasi iman. Tubuh yang sehat menjadi alat utama untuk menjalankan perintah agama secara optimal.
Tips Agar Tidak Mager
1. Pasang Alarm Gerak
Setiap 30-60 menit, bangkit dari duduk dan berjalan minimal 2-3 menit.
2. Jadwalkan Olahraga Ringan
Tidak harus ke gym, cukup stretching, jalan kaki, atau naik turun tangga selama 15-30 menit setiap hari.
3. Kurangi Waktu Duduk Lama
Gunakan meja kerja berdiri (standing desk) bila memungkinkan.
4. Bergerak Saat Mengaji atau Mendengar Kajian Online
Gunakan waktu tersebut untuk berjalan santai atau senam ringan sambil menyimak ilmu.
5. Libatkan Keluarga
Jadikan aktivitas fisik sebagai kebersamaan, seperti bersih-bersih rumah bersama, berkebun, atau olahraga bareng.
Hal Kecil di Rumah yang Bisa Dilakukan
- Membersihkan rumah, menyapu, mengepel.
- Menjemur pakaian.
- Naik turun tangga.
- Merapikan barang.
- Berkebun atau menyiram tanaman.
Hal-hal ini, walaupun tampak kecil, sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap aktif.
Sebagi penutup, bergerak Itu bisa menjadi Ibadah. Dalam Islam, niat menjadikan aktivitas fisik sebagai ibadah akan menambah nilai di sisi Allah. Bahkan jalan kaki ke masjid dicatat sebagai amal.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari Allah, maka satu langkahnya akan menghapuskan dosa, dan langkah lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim: 666)
Maka jangan mager. Bergeraklah. Niatkan untuk menjaga amanah tubuh yang Allah titipkan. Karena tubuh ini akan ditanya, untuk apa digunakan. Dan dengan tubuh yang sehat, kita akan lebih mudah untuk beribadah, bekerja, dan berkarya.
Ditinjau Oleh: dr. Syamsuddin Ndigamu, Sp., PD (Ketua Departemen DEPKESFARGA DPP WI)
===
Referensi:
1. World Health Organization. Global recommendations on physical activity for health. Geneva: WHO; 2010.
2. American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes—2024.
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Aktivitas Fisik di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, 2020.
4. Al-Qur’an dan Hadis Shahih, dalam Tafsir dan Syarah Shahih Bukhari-Muslim.