Bahagia Dengan Shalawat (Bag.1)1
Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam,dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurahkan atas Nabi yang paling mulia,Muhammad beserta keluarga dan seluruh sahabat beliau.
Diantara sekian ibadah qauliyah (dalam bentuk ucapan) yang paling utama dan menyenangkan adalah bershalawat untuk Nabi kita yang tercinta shallallahu’alaihi wasallam. Bahkan memotivasi setiap muslim untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi dengan harapan agar mereka termasuk orang-orang yang sangat dekat dengan majelis beliau dihari kiamat kelak adalah perkara yang sangat ditekankan. Beliau shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
فمن كان أكثرهم علي صلاة كان أقربهم مني منزلة
Artinya : “Barangsiapa yang paling banyak bershalawat atasku,maka ia adalah orang yang paling dekat kedudukannya denganku (disurga kelak)” 2
Ibadah shalawat ini memiliki banyak manfaat/keistimewaan yang penuh berkah lagi agung, sebab itu hendaknya setiap orang berlomba untuk memperbanyak ucapan shalawat. Dalam hadis-hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga telah terdapat beberapa redaksi/lafaz shalawat yang mana sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk mempelajari, menghafal, dan membacanya (sebagai wirid –pent-), dan setiap lafaz dari shalawat-shalawat ini memiliki makna yang agung lagi suci sehingga sangat pantas untuk dipelajari dan dihayati maknanya setiap kali mengucapkannya.
Dalam hadis-hadis Nabi shallallahu’alaihi wasallam juga disebutkan bahwa shalawat sangat dianjurkan pada waktu/kondisi-kondisi tertentu yang mana sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahuinya dan selalu berusaha untuk membacanya dalam waktu/kondisi tersebut.
Untuk mengetahui semua itu, sayapun menulis buku sederhana ini sembari memohon kepada Allah subhaanahu wa ta’ala agar menjadikannya sebagai buku yang bermanfaat bagi diri pribadi saya,pembaca yang budiman, dan setiap orang yang menyebarkannya. Akhirnya,saya menasehati diriku, dan saudara saudariku muslim dan muslimah, agar senantiasa berpegang teguh dengan sunnah Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan tetap tegar meniti diatasnya serta agar selalu berhati-hati dari amalan-amalan bid’ah dan menjauhkan diri dari para pelakunya. Semoga shalawat dan keberkahan senantiasa tercurahkan atas Nabi kita Muhammad,beserta keluarga dan segenap sahabatnya.
KEUTAMAAN BERSHALAWAT UNTUK NABI SHALLALLAHU’ALAIHI WASALLAM
Bershalawat untuk Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam merupakan salah satu amalan paling utama dan mulia, serta memiliki banyak keutamaan/fadhilah, diantaranya :
1.Allah ta’ala bershalawat (mencurahkan rahmat) kepada orang yang bershalawat untuk Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Ini merupakan salah satu keutamaan shalawat yang paling mulia dan agung. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا
Artinya : “Barangsiapa yang bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali” 3
Makna “shalawat Allah” untuk orang tersebut adalah Allah memuji dan menyanjung dirinya dihadapan majelis para malaikatNya. Dan cukuplah seseorang yang bershalawat mendapatkan kemuliaan berupa pujian dan sanjungan Allah terhadapnya dihadapan para malaikatNya. Ini merupakan diantara ganjaran shalawat yang disegerakan baginya.
2.Kesertaan Allah dan para malaikatNya yang mulia dengan orang yang bershalawat dan bertaslim untuk pemimpin para Rasul dan Imam kaum muttaqin Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Allah ta’ala berfirman :
إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi,Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS.Al Ahzab : 56) 4,5
3.Mendapatkan syafaat beliau shallallahu’alaihi wasallam pada hari kiamat kelak.
Imam Ath-Thabarany rahimahullah meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad hasan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
من صلى علي حين يصبح عشرا وحين يمسي عشرا أدركته شفاعتي يوم القيامة
Artinya : “Barangsiapa yang ketika pagi hari bershalawat untukku sepuluh kali, dan ketika petang bershalawat untukku sepuluh kali maka ia akan mendapatkan syafaatku hari kiamat kelak” 6
4.Dengan bershalawat dapat dituliskan sepuluh kebaikan/pahala,dihapuskan sepuluh keburukan/dosa,dan ditinggikan sepuluh derajat.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
من صلى علي صلاة كتب الله له بها عشر حسنات ومحا عنه عشر سيئات ورفعه بها عشر درجات
Artinya : “Barangsiapa yang bershalawat untukku satu kali, Allah akan menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapus darinya sepuluh keburukan dan meninggikan derajatnya sepuluh derajat” 7
5.Menghilangkan rasa sedih dan kesusahan serta menyebabkan adanya pengampunan dosa.
Sebagaimana dalam hadis Ubay bin Ka’ab radhiyallahu’anhu.
أن أبي بن كعب رضي الله عنه قال: يا رسول الله إني أكثر عليك من الصلاة فكم أجعل لك من صلاتي ؟ قال: ما شئت, قال: الربع ؟, قال: ما شئت فإن زدت فهو خير لك, قال: أجعل لك الثلث ؟, قال: ما شئت فإن زدت فهو خير لك, قال النصف ؟, قال: ما شئت فإن زدت فهو خير لك, قال: الثلثين ؟, قال: ما شئت فإن زدت فهو خير لك, قال: إذن أجعل لك صلاتي كلها, قال: إذن تكفى همك ويغفر لك ذنبك .
Artinya : “Bahwa Ubay bin Ka’ab radhiyallahu’anhu berkata : “Wahai Rasulullah,sesungguhnya saya memperbanyak bacaan shalawat untukmu,maka berapakah jumlah shalawat yang harus saya ucapkan untukmu ?”,Beliau menjawab : “Tergantung kehendakmu”,ia berkata : “apakah seperempat (dari waktu zikirku) ?”,Beliau menjawab : “tergantung kehendakmu,namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu”,ia berkata : “(kalau begitu) apakah saya menambahkannya menjadi sepertiga ?” ,Beliau menjawab : “tergantung kehendakmu,namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu”,ia berkata : “(kalau begitu) apakah setengahnya ?”,Beliau menjawab : “tergantung kehendakmu,namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu”, ia berkata : “kalau begitu saya akan menjadikan semua waktu zikirku hanyalah untuk bershalawat untukmu”.Beliau bersabda : “Kalau begitu,maka kesedihan/kesusahanmu akan dihilangkan dan dosa-dosamu akan diampuni.” 8 (derajat hadisnya hasan).
6.Bacaan shalawat seorang muslim disampaikan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam didalam kuburnya.
Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu’anhu berkata : Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة فأكثروا علي من الصلاة فيه فإن صلاتكم معروضة علي, قالوا: يا رسول الله وكيف تعرض صلاتنا عليك وقد أرمت ؟, قال: إن الله حرم على الأرض أجساد الأنبياء.
Artinya : “Hari kalian yang paling utama adalah hari jum’at, maka perbanyaklah bershalawat untukku didalamnya karena shalawat-shalawat kalian disampaikan kepadaku” ,mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah,bagaimanakah shalawat-shalawat kami bisa disampaikan kepadamu padahal jasadmu telah akan hancur (dimakan tanah) ?,Beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah ta’ala mengharamkan atas bumi untuk menghancurkan jasad para nabi”. 9
7.Nabi shallallahu’alaihi wasallam membalas ucapan shalawat dan salam kepada orang yang mengucapkannya untuk beliau.
Sungguh sudah sangat cukup “wahai hamba Allah” sebagai kebanggaan bagimu jika Nabi shallallahu’alaihi wasallam mendengar ucapan shalawat dan salammu untuknya dan beliau kemudian membalas ucapanmu tersebut.Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
ما من أحد يسلم علي إلا رد الله روحي علي حتى أرد عليه السلام
Artinya : “Tidak ada seorangpun yang mengirimkan salam kepadaku melainkan Allah ta’ala mengembalikan rohku kedalam jasadku sehingga saya bisa membalas ucapan salamnya” 10
8.Bacaan shalawat mengingatkan seorang muslim dan muslimah akan Nabi sekaligus Sang Kekasihnya shallallahu’alaihi wasallam, serta merupakan salah satu perwujudan/bukti cinta terhadap beliau dan dapat menambah kecintaan terhadap beliau yang merupakan penyejuk hati setiap muslim.
9.Shalawat memberi semangat bagi seorang hamba untuk selalu meneladani dan mengikuti petunjuk Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Allah ta’ala berfirman :
لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة
Artinya : “Telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu”..(QS.AlAhzab : 21)
Maksud dari ayat ini adalah bahwa beliau shallallahu’alaihi wasallam merupakan suri tauladan dalam perkara ibadah,muamalah/pergaulan,akhlak,ucapan,amal perbuatan dan dalam semua perkara.
10.Memperbanyak shalawat menjadikan seorang muslim dekat dengan majelis Nabi shallallahu’alaihi wasallam pada hari kiamat kelak.
Ini merupakan cita-cita seorang muslim dan derajat yang paling tinggi,dan tidak diragukan lagi bahwasanya pemegang sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam adalah orang-orang yang berhak mendapatkan keutamaan ini.Termasuk dalam golongan mereka adalah para ulama yang berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,para pembaca sunnah,penulisnya,dan semua orang yang menyebarkannya.
Barangsiapa yang dianugerahi Allah untuk cinta membaca sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan banyak-banyak bershalawat maka ia merupakan diantara orang yang majelis dan kedudukannya sangat dekat dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dihari kiamat kelak.
Barangsiapa yang mengajarkan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan menyebarkannya diantara manusia,maka ia juga akan termasuk orang yang paling dekat majelisnya dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dihari kiamat kelak.
Barangsiapa yang menulis sunnah karena mencintai sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan agar ia banyak-banyak bershalawat untuk Rasulullah,maka ia juga termasuk yang paling dekat majelisnya dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dihari kiamat kelak.
Barangsiapa yang diberi Allah rezeki,lalu dengan rezeki tersebut ia menyebarkan dan mencetak buku-buku sunnah,maka ia juga termasuk orang yang dekat majelisnya dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam hari kiamat kelak.Kita memohon kepada Allah agar menganugerahkan kita keutamaan ini.
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
1 .Tulisan ini diterjemahkan dari sebuah buku yang berjudul “Malaayiin AlHasanaat Fil Iktsaar Min AshShalaati Wa AsSalaami ‘Ala Sayidil Anaa” dengan Penulis : Syaikh Muhammad bin Ahmad bin ‘Utsman AlHakamy hafidzhahullah. Dialihbahasakan kedalam Bahasa Indonesia oleh Maulana La Eda, dengan memberikan catatan kaki penting dalam fotenotenya.
2 . HR.AlBaihaqy dalam Sunan Kubra (3/249) dan dalam Syu’ab Al-Iman (1526) dari hadis Abu Umamah radhiyallahu’anhu,didalam sanadnya terdapat inqitha’/terputus antara Makhul dan dan Abu Umamah,namun hadis ini dinilai hasan oleh AlAlbani rahimahullah dalam Shahih Targhib wa Tarhib (1673) karena adanya syahid (hadis penguatnya) sebagaimana yang terdapat dalam riwayat Ibnu Majah dari hadus Abu Darda’ (1637).
3 . HR.Muslim (384) dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
4 . Pent. : Makna Shalawat Allah untuk Nabi adalah memberi dan menambahkan rahmat atas beliau.Makna shalawat Para malaikat dan orang-orang beriman untuk Nabi adalah memohonkan ampunan dan tambahan rahmat untuk beliau.Abul’Aaliyah rahimahullah berkata : صَلَاةُ اللهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلَائِكَةِ وَصَلَاةُ الْمَلَائِكَةِ الدُّعَاءُ
“Shalawat Allah (atas Nabi shallallahu’alaihi wasallam) adalah memuji dan menyanjungnya dihadapan para malaikatNya,sedangkan shalawatnya para malaikat untuk beliau adalah berdoa untuknya”(lihat Shahih Bukhary : 4796)
5 . Pent. : Ayat ini (AlAhzab 56) menunjukkan bahwa Allah subhaanahu wata’ala sangat memuliakan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam,baik semasa hidup beliau maupun ketika beliau telah wafat dan ini merupakan keutamaan dan keistimewaan beliau shallallahu’alaihi wasallam.
6 . AlHaitsamy berkata : Diriwayatkan oleh Ath-Thabrany dengan dua jalur sanad,dan salah satunya sanadnya “jayid” (agak kuat) dan rijal/rawi-rawinya terpercaya.(Majma’ Zawaaid 15/163 no.17022)
7 . HR.Ahmad dalam Musnadnya dari hadis Abu Thalhah (16399) dan dinilai hasan oleh AlAlbany dalam Shahih targhib wa Tarhib (1661) dan Silsilah ahadits Shahihah (3360)
8 . HR.At Tirmidzi (2457),dan berkata : hasan shahih,dan AlHakim dalam Mustadrak (2/457) dan berkata : hadis shahih,dan ini disepakati oleh AdzDzahaby dalam At Ta’liq serta dinilai shahih oleh AlAlbany dalam Shahih Targhib wa Tarhib (1670)
9 . HR.Abu Daud (1037),AnNasai dalam Sunan Sughra (1374) ,Ibnu Majah (1636) ,Ibnu Khuzaimah (1733),dan Ibnu Hibban (910) dan dinilai shahih oleh AlAlbany dalam Shahih Abu Daud (925) dan Shahih Ibnu Majah (889)..Pent. : Hadis ini merupakan salah satu bentuk pengagungan Allah ta’ala terhadap NabiNya,sekaligus sebagai pengagungan terhadap seorang hamba yang menjalankan wasiat NabiNya untuk banyak-banyak bershalawat untuknya ,utamanya pada hari jumat.
10 . HR.Abu Daud dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu (2041),Ath-Thabarany dalam Mu’jam Awsath (3092),dan AlBaihaqy dalam Sunan kubra (5/245) dan dinilai shahih oleh AlAlbany dalam Silsilah Shahihah (2266) dan Shahih Abu Daud (1795)