MAKASSAR, wahdah.or.id- Gempa dengan kekuatan 7,5 SR mengguncang kota Palu dan sekitarnya disusul tsunami hingga 8 meter pada Jumat (28/9) petang, meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga terdampak langsung. Kehilangan keluarga, harta, tempat tinggal memang bukan hal yang ringan. Apalagi gempa susulan masih sering dirasakan, sebagaimana pada Selasa (9/10) subuh pukul 05.15 WITA kembali terjadi gempa dengan kekuatan 5.2 SR.
Untuk itu selain pemulihan secara fisik sebagian warga korban gempa juga membutuhkan penanganan psikis.
Diantara program DPP Wahdah Islamiyah dalam penanganan pasca gempa Sulawesi Tengah adalah Trauma Healing.
“Hari ini kita mengirimkan 10 ustadz yang akan menjadi tim trauma healing,” kata ustadz Taufan Djafri, koordinator pengiriman relawan, di kantor DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya no 48, Makassar, Selasa (9/10).
Tim ini, lanjut ustadz Taufan, akan bertugas untuk memberikan penguatan, membangkitkan semangat, memberi motivasi, nasehat dan arahan-arahan kepada korban gempa.
Menariknya, diantara tim trauma healing yang diutus ada ustadz senior dan notabene adalah petinggi di Wahdah Islamiyah. Diantara ustadz yang diutus adalah ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. M.HI. yang juga Ketua Dewan Syura Wahdah Islamiyah dan ustadz Jahada Mangka, Lc. M.HI. yang menjabat ketua Lembaga Koordinasi Pembinaan Dai dan Murabbi (LKPDM) DPP Wahdah Islamiyah.
Menurut ustadz Taufan pendekatan yang paling tepat dalam memulihkan trauma korban gempa adalah pendekatan agama yang ia sebut dengan tazkiyah syar’iyyah.[]