TANJUNG SELOR, wahdah.or.id – Di balik keheningan pagi di Masjid At-Taqwa, Jalan H.M. Thamrin, suasana mendadak hidup dengan kedatangan puluhan calon pengajar.
Mereka datang dengan semangat yang sama: berpartisipasi dalam pelatihan guru DIROSA (Pendidikan Al-Qur’an untuk Orang Dewasa), sebuah inisiatif dari Departemen Pendidikan, Pengembangan Alquran, dan PGM Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Bulungan.
Program pelatihan ini tidak muncul begitu saja. Sebagai bagian dari visi besar Departemen Pendidikan, Pengembangan Alquran, dan PGM, pelatihan ini bertujuan untuk bersinergi dengan pemerintah, lembaga ormas, dan keagamaan lainnya dalam memberantas buta aksara Alquran di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Menyadari pentingnya kualitas pengajar yang handal, pelatihan ini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai visi tersebut.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan pengajar DIROSA di DPD Bulungan. Target kami tahun ini adalah 10 kelompok DIROSA dan Alhamdulillah sudah terealisasi 4 kelompok,” ungkap Ketua DPD Bulungan, Safaruddin, SE., MM.
“Pelatihan ini sebenarnya sudah diprogramkan sejak beberapa tahun sebelumnya, namun baru dapat dilaksanakan kali ini karena berbagai kendala” lanjutnya.
Pada hari Sabtu, 6 Juli 2024, sebanyak 46 calon pengajar DIROSA berkumpul di masjid tersebut. Terdiri dari 25 ikhwan dan 21 akhwat, mereka mengikuti pelatihan yang berlangsung selama satu hari penuh.
Panitia pelatihan menghadirkan narasumber berpengalaman seperti Ustaz Amiruddin Rasyid, Anggota LP2DQ WI PJ DIROSA Indonesia sekaligus Ketua LP2TQ DPW SUL-SEL, serta Ustaz Andi Muhammad Rizky, Ketua Lembaga Pengembangan Tahfiz Alquran Dewan Pengurus Wilayah Wahdah Islamiyah Kaltara.Respon masyarakat terhadap program DIROSA sangat positif. Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari nelayan, pedagang, pengusaha, guru, hingga ASN.
Bahkan, beberapa alumni DIROSA yang sudah siap mengajar turut berpartisipasi dalam pelatihan ini. Animo masyarakat untuk belajar Alquran yang semakin meningkat menjadi dorongan kuat bagi lembaga ini untuk terus memaksimalkan peluang yang ada.
Semangat kebersamaan dan dedikasi untuk memberantas buta aksara Alquran inilah yang menjadi pemandangan indah di Masjid At-Taqwa.
Pelatihan ini tidak hanya mempersiapkan pengajar, tetapi juga menyemai benih-benih cinta Alquran di hati masyarakat Tanjung Selor. Dengan harapan besar, langkah ini akan menjadi awal yang baik untuk membangun generasi yang lebih melek Alquran di masa depan. [*]