Anda Mengenal Abdullah bin Handzhalah radhiyallaahu’anhu?
Oleh Maulana La Eda, Lc, MA.
Ikuti 8 poin berikut:
1- Ayahnya adalah Handzhalah bin Abi Amir Al-Anshari. Alumni ‘halaqah tarbiyah’ Ahli Shuffah di Masjid Nabawi yang dibina langsung oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Ia sempat meminta izin dari Rasulullah agar membunuh ayahnya sendiri yang memerangi Rasulullah, tapi beliau melarangnya.
2-Pada malam perang uhud, Handzhalah adalah pengantin baru. Mendengar seruan jihad, naluri tarbiyahnya menggelora hingga langsung menyabet pedang tanpa mandi junub terlebih dahulu. Dalam perang uhud, ia berduel dengan Abu Sufyan. Ia pun syahid. Rasulullah bersabda tentangnya: “Sungguh sahabat kalian (Handzhalah) dimandikan oleh para malaikat.” (HR As-Siraaj)
3-Tahukah Anda, siapa putera beliau yang lahir atas dengan sebab ‘aktifitas’ malam pertamanya di mana ia keluar darinya dalam kondisi junub? Ialah Sang Ksatria Sejati: Abu AbdurRahman Abdullah bin Handzhalah, yang populer dengan julukan Abdullah Al-Gasil (yakni Abdullah putra sahabat yang dimandikan para malaikat)
4-Ia lahir tahun 4 H. Sekitar 7 atau 8 bulan setelah ayahnya syahid di perang Uhud. Ibunya adalah Jamilah radhiyallahu ‘anha, puteri gembong munafikin Abdullah bin Ubay bin Salul.
5-Jadi, kedua ortunya adalah dua sahabat Rasul paling utama. Adapun dua kakeknya, maka pemuka kabilah Aus yang paling memusuhi Rasul. Bahkan pamannya Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul pernah meminta izin juga pada Rasul untuk membunuh ayahnya yang juga kakek Abdullah, tapi beliau melarangnya.
6-Rasulullah wafat sedang usia Abdullah 7 tahun. Ia tumbuh dalam ketangkasan, ibadah dan takwa. Ketika dewasa ia menjadi pemuda Anshar yang tak tertandingi, dan kelak menjadi pimpinan Kota Madinah.
7-Tahun 63 H, dengan usia 59 tahun ia memimpin pemberontakan penduduk Madinah yang terdiri dari para sahabat junior dan tabiin; di dalamnya tergabung Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu’anhuma. Pemberontakan ini melawan rezim Yazid bin Muawiyah, di bagian timur Madinah. Perang ini dijuluki “Perang Al-Harrah.”
8-Dalam perang ini, pasukannya banyak yang terbunuh dan kalah. Termasuk dirinya, Abdullah bin Amr, beberapa sahabat dan tabiin lain ikut terbunuh.
Radhiyallaahu’anhum ajma’iin.
[Dari Al-Ishabah: 303 dan 763]