Agar Bisa Mendampingi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam di Surga

Date:

 

Terakhir, yang perlu diperhatikan adalah bahwa kebersamaan seorang muslim dengan Rasulullah diakhirat kelak tidak menunjukkan bahwa derajat rasul dengannya adalah sama sebab dalam shahih Muslim dan selainnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

«إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول، ثم صلوا علي؛ فإنه من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا، ثم سلوا الله لي الوسيلة؛ فإنها منزلة في الجنة لا تنبغي إلا لعبد من عباد الله، وأرجو أن أكون أنا هو، فمن سأل لي الوسيلة حلت له الشفاعة»

Artinya : “JIka kalian mendengar suara muadzin maka ucapkanlah apa yang ia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku karena barangsiapa yang bershalawat atasku satu kali niscaya Allah akan bershalawat (memuji dan mencurahkan rahmat) atasnya sepuluh kali, lalu mintalah kepada Allah untukku ‘alwasilah’ sebab ia adalah sebuah derajat disurga yang tidak pantas ditempati kecuali bagi seorang hamba diantara hamba-hamba Allah, dan saya berharap hamba tersebut adalah saya, dan barangsiapa yang memohonkanku ‘alwasilah’ maka ia berhak mendapatkan syafaatku”.

Hadis ini menunjukkan bahwa derajat surga yang paling tinggi hanyalah diperuntukkan bagi Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, adapun ucapan Rabi’ah dalam hadis di atas “Saya meminta agar bisa bersamamu dalam surga” maka maknanya adalah sebagaimana yang dikatakan para ulama : “saya memohon bisa menemani dan berada dekat denganmu dalam surga, dan tidak bermaksud memohon derajat yang sama dengan Nabi berupa derajat ‘alwasilah’, dan tidak pula memohon agar mendapatkan kenikmatan surga yang sama dengan Nabi shallallahu’alaihi wasallam”.

Ibnu ‘Allan Asy Syafi’I rahimahullah berkata : “makna (“Saya meminta agar bisa bersamamu dalam surga”) adalah “agar saya bisa mendapatkan tempat di dalamnya yang dekat denganmu, merasa bahagia dengan terus melihat dan berdekatan denganmu sehingga tidak berpisah denganmu” ,dengan makna ini maka tidak dipermasalahkan lagi bahwa derajat ‘alwasilah’ hanyalah khusus bagi Nabi shallallahu’alaihi wasallam tanpa diperuntukkan kepada semua para nabi, derajat ini tidak bisa disamai oleh seorang nabipun apalagi selain mereka, karena maksud dari –ucapan Rabi’ah- diatas adalah agar ia mendapatkan sebuah derajat yang dekat dengan derajat beliau shallallahu’alaihi wasallam sehingga iapun menamainya sebagai “murafaqah/kebersamaan”5.

Ya Allah, kami memohon agar bisa bersama dan menjadi pendamping Nabi kami Muhammad shallallahu’alaihi wasallam di derajat surga tertinggi..amin..
__________________________
5. Dalil AlFalihin (1/392)

Semoga shalawat, salam dan berkah senantiasa tercurahkan atas beliau, keluarga dan segenap sahabatnya..
(Penerjemah : Abu Shofwan – sumber  www.saaid.net)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Tak Sekedar Jago Hafal Qur’an, Santri Pesantren Tahfidz Ibnu Abbas Wahdah Islamiyah Bone Sabet 10 Medali Kejuaraan Karate FORKI Bone 2024

BONE, wahdah.or.id - Kejuaraan Karate yang diselenggarakan oleh Federasi...

WIZ dan Harapan dari Dayr Al-Balah: Kisah di Balik Penyaluran Bantuan untuk Pengungsi

GAZA, wahdah.or.id - Di balik debu-debu konflik yang belum...

Gelar Tablig Akbar Virtual Darurat Satu Tahun Genosida di Gaza, Ketua Kita Palestina: Apa yang Kita Berikan Belum Cukup

MAKASSAR, wahdah.or.id - Peringati darurat satu tahun genosida di...

Terima Surat Rekomendasi dari BAZNAS RI, Wahdah Inspirasi Zakat Tandatangani Pakta Integritas

JAKARTA, wahdah.or.id - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) kembali mendapatkan...