Agar Bisa Mendampingi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam di Surga

Date:

rasulullah-saw3-k

“Setiap mukmin yang tidak lagi bisa menemani Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam di dunia tentu sangat mengharapkan agar ia bisa menemaninya di akhirat kelak di tingkat surga yang paling tinggi”

Judul Asli : Muraafaqatu Rasulillah shallallahu’alaihi wasallam fil jannah

Oleh :  Syaikh Dr. Mahran Mahir Utsman Hafidzhahullah

Segala  puji bagi Allah Tuhan semesta alam, dan semoga shalawat serta taslim senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta, para keluarga dan sahabatnya.

Aisyah radhiyallahu’anha meriwayatkan : “Ketika kami sedang berada di rumah Abu Bakr pada siang hari yang terik, seseorang berkata kepada Abu Bakr : “Ini Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dalam keadaan menutup wajahnya (menyamar) , mendatangi kita pada waktu yang belum pernah ia mendatangi kita sebelumnya”. Abu Bakr menjawab : “Ayah dan ibuku menjadi tebusan baginya, demi Allah, beliau tidaklah datang pada saat sekarang ini kecuali karena suatu perkara yang penting”. Aisyah melanjutkan : “Rasulullahpun tiba dan meminta izin untuk masuk, beliau lalu diizinkan dan kemudian masuk ke rumah Abu Bakr, beliau bersabda : “Keluarkan dulu keluargamu (yang ada dalam rumah ini agar tidak mendengar rahasia kita –pent)”, Abu Bakr menjawab : “Mereka semua keluargamu juga wahai Rasulullah”. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya saya telah diizinkan untuk keluar (hijrah ke Madinah)”, Abu Bakr pun bertanya : “Apakah engkau menginginkanku menjadi sahabatmu (dalam perjalanan hijrah) wahai Rasulullah ?”, beliau menjawab : ya . (HR Bukhray).

Hadis ini menunjukkan bahwa hubungan kedekatan dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam merupakan nikmat Allah terbesar  atas seorang hamba, apalagi jika hal ini bisa terwujud dalam surga Allah.

Diantara tanda jujurnya kecintaan seorang muslim terhadap beliau adalah menginginkan kehidupan bersama beliau agar  bisa berjihad bersamanya, membelanya, dan membantu perjuangannya. Imam Nawawy rahimahullah berkata : “Qadhi Iyadh rahimahullah berkata : “Diantara tanda mencintai Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam adalah menyebarkan sunnahnya, membela syariatnya, dan berharap hidup dizamannya sehingga ia bisa mengorbankan harta dan jiwa demi beliau”1.

Allah ta’ala pasti akan mempertemukan antara orang-orang beriman yang jujur dan Nabi mereka Muhammad shallallahu’alaihi wasallam di telaga beliau (Al Kutsar ). Telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menziarahi kuburan (para sahabatnya) dan berkata :

 «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا». قَالُوا: أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «أَنْتُمْ أَصْحَابِي، وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ». فَقَالُوا: كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَقَالَ: «أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ»؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: «فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ، أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ، أُنَادِيهِمْ: أَلَا هَلُمَّ، فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ، فَأَقُولُ: سُحْقًا سُحْقًا»

Artinya : “Assalamu’alaikum…di tempat (kuburan) orang-orang beriman, sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusul kalian, saya sudah ingin sekali berjumpa dengan saudara-saudara kita”. Mereka para sahabat bertanya : “Bukankah kami ini saudara-saudaramu wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab : “Kalian adalah para sahabatku, saudara-saudara kita adalah orang-orang yang belum ada di zaman ini” ,para sahabat bertanya lagi : “Bagaimanakan engkau bisa tahu  orang-orang dari umatmu yang belum datang wahai Rasulullah ?”, beliau menjawab : “Bagaimana menurutmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang dahi dan kakinya berbulu putih berada di kumpulan kuda liar ,apakah ia pasti mengenal kudanya ?” mereka menjawab : “tentu  wahai Rasulullah”. Beliau bersabda : “Mereka (umatku) akan datang hari kiamat kelak dengan memancarkan cahaya (dari anggota tubuh mereka) dikarenakan wudhu,dan saya mendahului dan menunggu mereka di atas telagaku. Sungguh akan diusir orang-orang dari telagaku sebagaimana diusirnya onta yang tersesat  ,lalu saya memanggil mereka : “kemarilah”,tetapi dikatakan kepadaku : “mereka telah merubah agamamu sepeninggalmu”,sayapun berkata : “menjauhlah, menjauhlah.” (HR Muslim)

___________________
1 .Syarh Muslim (2/16)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Rakyat Gaza Kembali Diserang, Wahdah Islamiyah Respon Kondisi Terkini dengan Aksi Bela Palestina

MAKASSAR, wahdah.or.id - Menjelang sepuluh hari terakhir Ramadan 1446...

Gagas Perubahan: Pemudi Wahdah Perkuat Kolaborasi Antar Komunitas di Ramadan Talk

MAKASSAR, wahdah.or.id - Sebanyak 70 pemuda perwakilan komunitas, remaja...

Perkokoh Silaturahmi, Safari Ramadan Wahdah Bulukumba Sasar 14 Masjid Binaan di Kecamatan Rilau Ale

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah...

DPW Wahdah Islamiyah Sulteng Gelar Pengajian dan Buka Puasa, Tekankan Peran Dakwah dan Ketahanan Keluarga

PALU, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah...