Agar Anda Tidak Memboikot Seorang Muslim1

Sungguh, tidak asing lagi bagi kita semua tentang tersebarnya sikap saling benci dan dendam antara sesama umat islam yang dijuluki oleh Allah ta’ala sendiri sebagai ikhwah ; orang-orang yang bersaudara. Padahal konsekuensi ukhuwwah (persaudaraan) dan aqidah islamiyah adalah adanya sikap saling mencintai, dan bersatu ,serta tidak saling benci dan memboikot hanya karena adanya sebab tertentu .

Banyak kita saksikan dikehidupan kita ; sikap tidak mau bersabar , enggan memaafkan, atau tidak menahan amarah ketika merasa tersakiti oleh orang lain. Ini tidak lain hanyalah suatu kejahilan tentang hakikat islam, bahkan sebagian besarnya disebabkan oleh kerasnya hati.

Sungguh, diantara perkara yang harusnya membuat sang mukmin sedih adalah ketika mendengar bahwa salah seorang saudara kita memboikot sahabat-sahabatnya hanya karena adanya prasangka yang tidak benar. Saat ini, mungkin saja anda mendapatkan orang-orang seperti ini dari kalangan umat islam, memboikot saudaranya sendiri selama berhari-hari bahkan dalam jangka waktu yang lama, padahal Allah ‘Azza waJalla telah menguji kesabaran dan iman hamba-hambanya yang beriman dan memiliki keteguhan aqidah agar tetap saling mencintai, bersatu dan bersaudara walau dalam keadaan apapun. Dia berfirman ;

وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا

Artinya ; ” Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara”. (QS Ali ‘Imran ; 103)

Juga firman-Nya ;

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠

Artinya ; “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat “.(QS Al-Hujurat ; 10)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga bersabda ;

«المسلم أخو المسلم..»

Artinya ; “Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya”.2

Dan sungguh benar perkataan sang penyair ;

والجهل ذو عرض لا يستراد له** والحلم آونة في الناس معدوم

Kejahilan (sifat amarah dan dendam) begitu tersebar dan tak bisa terbendung…

Adapun kesabaran ,kini telah sirna dari hati manusia…3

Barangsiapa yang tahu tentang ancaman terhadap orang yyang sengaja memboikot saudaranya yang mukmin ,ia pasti akan merasa takut dan tidak mau melakukannya ,sebab tidaklah sesuai dengan naluri dan fitrah seorang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk memboikot saudaranya atau memarahinya hanya karena satu kalimat yang menyinggung perasaannya atau hanya karena berbeda pendapat dan pandangan dalam masalah tertentu, yang karenanya syaithanpun dengan mudah merasukkan rasa kebencian dalam akal dan hatinya ,sehingga tertanam didalamnya rasa dendam, marah dan benci. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda ;

لا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث.

Artinya ; “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya selama tiga hari dan malam”.4

Beliau juga bersabda ;

«فإن هجره فوق ثلاث فمات دخل النار»

Artinya ; “Jika ia memboikotnya diatas tiga hari, lalu meninggal dunia, maka ia masuk neraka”.5

Dalam beberapa atsar disebutkan bahwa dua orang yang saling memboikot ini tidak akan saling bertemu disurga kelak.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ;

«لا تقاطعوا ولا تدابروا ولا تباغضوا ولا تحاسدوا وكونوا عباد الله إخواناً..»

Artinya ; “janganlah kalian saling memboikot, saling membelakangi, membenci, dan mendengki, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”.6

Imam Malik rahimahullah berkata ; “Saya meyakini bahwa makna saling membelakangi adalah tidak mau berhadapan dengan seorang muslim, yaitu memalingkan wajah darinya”.7

Ketika mengomentari hadis diatas Ibnu Rajab rahimahullah berkata dengan perkataan yang indah ; “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dalam hadis ini melarang kaum muslimin untuk saling membenci bukan karena Allah ‘Azza wajalla, namun karena hawa nafsu mereka sendiri, sebab kaum muslimin telah dijadikan Allah ta’ala sebagai orang-orang bersaudara (seaqidah), dan tabiat orang-orang yang bersaudara adalah saling mencintai,bukan saling membenci, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ;

«والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا، ولا تؤمنوا حتى تحابوا، أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم، أفشوا السلام بينكم»

Artinya ; “Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman (dengan keimanan sempurna) sampai kalian saling mencintai, maukah jika aku menunjukkan sesuatu yang apabila kalian melakukannya kalian akan saling mencintai ? yaitu sebarkanlah salam diantara sesame kalian”. (HR Muslim).

Allah ta’ala juga telah mengharamkan semua sebab yang bisa menghantarkan pada sikap saling memusuhi dan membenci, sebagaimana dalam firman-Nya ;

إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِي ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَهُونَ ٩١

Artinya ; “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) “. (QS Al-Maidah ; 91)

Sebaliknya, Dia memberikan mereka kenikmatan berupa adanya cinta dan persatuan hati mereka ;

وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا

Artinya ; ” dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara”. (QS Ali ‘Imran ; 103)

Demi kemaslahatan inilah, sifat namimah/adu domba sangat diharamkan, sebab didalamnya terdapat sebab untuk saling membenci dan memusuhi, dan demi hal ini juga berdusta untuk mendamaikan dua orang yang sedang berselisih dibolehkan”8.

Sungguh betapa aneh ;

أيهجر مسلم فينا أخاه** سنيناً لا يمد له يمينا

أيهجره لأجل حطام دنيا** أيهجره على نُتف اللعينا

Apakah seorang muslim diantara kita memboikot saudaranya…

Hingga bertahun-tahun, tanpa berjabat tangan ?!

Apakah ia memboikotnya hanya karena perkara dunia….

Apakah ia memboikotnya hanya demi maslahat yang terlaknat ?!

Wahai saudaraku tercinta.. ketahuilah bahwasanya sifat amarah dan memboikot seorang muslim adalah kobaran api yang dilemparkan syaithan dalam hatimu, maka padamkanlah ia dengan zikir mengingat Allah, dan memohon perlindungan dari-Nya. Janganlah membiarkan syaithan merasuk dalam hatimu untuk membisikkan prasangka buruk terhadap saudaramu, sehingga dengan amarah itu engkaupun memboikotnya.

Oleh Ustadz Maulana La Eda
(Mahasiswa Pascasarjana (s-2) Jurusan Ilmu Hadis Universitas Islam Madina)


1 .Disadur dari tulisan Syaikh Badr Al-Mahmud rahimahullaah.

2 .Muttafaq ‘Alaih , HR Bukhari ; 2442 ,6/227 dan Muslim ; 6706, 8/10.

3 .Dari syair ‘Alqamah bin Abdah Al-Fahl, lihat ; Diwaan beliau ; 1/8.

4 .Muttafaq’Alaih, HR Bukhari ; 5883 ,5/2302 dan Muslim ; 2560, 4/1984.

5 .HR Abu Daud ; 4914, dari Abu Hurairrah rradhiyallahu’anhu dengan sanad shahih, semua rawinya tsiqah. Dalam At-Targhib (3/4006) Al-Mundziri berkata ; “Diriwayatkan Abu Daud dan An-Nasai dengan sanad yang sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim. Dalam Al-Ihya’ (1/2086), Al-‘Iraqi berkata ; “Diriwayatkan Abu Daud dengan sanad shahih”.

6 .HR Muslim ; 2563 ,4/1985. Bukhari juga meriwayatkannya namun dengan lafadz tambahan atau kurang.

7 .Al-Muwaththa’ ; 2/326

8 .Jami’ul ‘Ulum walHikam ; 329.

Artikulli paraprakUSTAD ZAITUN: PENTINGNYA MENGIKUTI ARAHAN ULAMA
Artikulli tjetërTabligh Akbar “Meningkatkan Ukhuwah Demi Keutuhan Ummat dan Bangsa” di Sidrap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini