Kita acap kali tidak adil dalam memberi perhatian terhadap urusan dunia dan urusan akhirat. Seringkali seluruh perhatian dan potensi dikerahkan untuk urusan dunia, sedangkan akhirat seperlunya saja.

Padahal dunia dan akhirat sangat tidak sebanding. Bahkan perbandingan antara keduanya ibarat batu bata (yang terbuat dari tanah liat) dengan bongkahan emas. Allah menyebut dalam Kitab-Nya bahwa Akhirat lebih baik dari dunia. “Wal akhiratu khairun laka minal ula; dan akhirat lebih baik bagimu dari kehidupan yang pertama (dunia)”, kata Allah dalam surat Adh Dhuha.

adillah

Bahkan akhirat tidak hanya lebih baik dari dunia. Ia juga lebih kekal. “Wal akhiratu khairun Wa abqa; dan akhirat lebih baik serta lebih kekal”, kata Allah dalam ayat lain.

Oleh karena itu tidak selayaknya kita mengerahkan seluruh perhatian dan potensi untuk dunia yang sementara lalu mengabaikan akhirat yang kekal dan lebih baik. Seharusnya perhatian dan kesungguhan kita terhadap dunia sekadar dengan singkatnya kita berdiam di sini. Demikian pula dengan akhirat, perhatian kita kepadanya hendaknya seukur dengan lamanya tinggal di sana, sebagaimana diwasiatkan Sufyan Ats Tsauri rahimahullah.

“Bekerjalah untuk duniamu seukur berapa lamanya kau akan tinggal di bumi. Dan bekerjalah untuk akhiratmu, seukur berapa lamanya kau akan hidup di sana”.

Artikulli paraprakDaurah Syar’iyyah 1437 H Bersama Syaikh Abdullah Az-Zaidani – Wahdah Yogyakarta
Artikulli tjetërDaurah Relawan al Qur’an (DRQ) Wahdah Islamiyah Jakarta Utara 2015

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini