Wakil Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustad. DR. Adian Husaini mengatakan bahwa syirik merupakan sikap yang tidak beradab kepada Allah. “Jangan menempatkan Allah pada posisi makhkuq. Itu syirik dan syirik itu tidak beradab kepada Allah. Karena mengangkat makhluq pada posisi khaliq”, terangnya di hadapan jama’ah pengajian ahad subuh Masjid al-Muhajirin Cimanggis Depok pada ahad (07/06).

“Syirik itu tidak beradab alias biadab. Allah mengatakan “Innasy Syrika ladzulmun ‘adzim; sesungguhnya kesyirikan merupakan kedzaliman paling besar”, tegas Ketua Program Studi Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor ini. “Dzalim artinya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Nah, syirik termasuk kedzaliman karena menempatkan selain Allah pada posisi Allah. Sebab yang pantas disembah dan diibadahi hanya Allah”, jelas pakar pemikiran Islam ini.

Menurut Ustad Adian saat ini syirik muncul dalam bentuk paham baru yang dikemas dengan istilah-istilah lain. “Syirik telah menjelma dalam dunia modern menjadi paham-paham baru seperti pluralisme”, ungkapnya. “Pluralisme itu biadab karena menempatkan Islam sama dengan agama lain. Padahal agama yang diakui oleh Allah hanya Islam”, lanjut penulis buku-buku pemikiran ini. “Semua Nabi membawa agama tauhid, dan dien selain Islam tidak diterima oleh Allah”, pungkasnya. “Islam adalah satu-satunya agama wahyu yang murni sampai hari kiamat. Selainnya adalah Agama budaya buatan manusia”, pungkasnya lagi. (sym)

Artikulli paraprakSketsa Dzikir Harian
Artikulli tjetërArab Saudi Akan Memberikan Asuransi Sosial Bagi Fakir Miskin Keturunan Nabi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini