menunggu-ayah-sholat

Adab-Adab Pada Hari Raya

  1. Mandi dan berhias Sebelum Berangkat Ke Tempat Shalat. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau kenakan pada hari ‘ied dan hari Jum’at. (Shahih Ibn Khuzaimah)
  2. Pada Hari Idul Fitrhri Dianjurkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Disunnahkan menyantap beberap butir kurma dalam jumlah ganjil. Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu;

لا يغدو يوم الفطر حتى يأكل تمرات ……ويأكلهن وترا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada hari idul fithri melainkan setelah menyantap beberapa butir kurma. . . .Beliau makan dalam jumlah ganjil” (HR. Bukhari No. 953)

  1. Pada hari Idul Adha dianjurkan tidak makan terlebih dahulu sebelum berangkat. Disnunnahkan makan setelah shalat, yakni (lebih afdhal) memakan daging kurban.
  2. Bertakbir
  1. Pada hari idul Fithri takbir dimulai sejak malam ied sampai Imam (khatib) naik mimbar.
  2. Pada hari Idul Adha takbir dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga terbenam matahari pada hari terakhir ayyam tasyriq (13 Dzulhijjah).
  3. Sifat (lafal) Takbir;

الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد

الله أكبر كبير ًا الله أكبر وأجل, الله أكبر ولله الحمد

  1. Pergi dan Kembali Dengan Melalui Jalan Yang Berbeda

Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata;

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا كان يوم عيد خالف الطريق

Pada hari ‘Ied Nabi menyelisihi jalan (saat berangkat dan kembali)” (HR. Bukhari). Maksudnya melintasi jalan yang berbeda saat pergi ke tempat shalat dan kembali.

  1. Saling menyampaikan ucapan selamat (tahiniah). Yakni dengan mengucapkan ;

تقبّل الله منّا ومنكم

Jubair bin Nufair rahimahullah mengatakan, “Dahulu para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika bertemu pada pada hari ‘ied, mereka saling menyampaikan ucapan Taqabbalallahu Minna wa Minkum; Semoga Allah menerima amal kami dan kalian”. Paling minimal anda menyampaikan selamat kepada orang yang mengucapkan selamat kepadamu. Atau diam jika orang yang anda temui juga diam, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullah, “Jika seseorang menyampaikan tahniah kepadaku, aku jawab. Jika tidak, aku tidak memulai (menyampaikan ucapan selamat)”. (Diriwayatkan Oleh al-Bukhari). (Sumber: Muntaqo al-Adab asy-Syar’iyyah, hlm. 69-70)

Artikulli paraprakFatwa Ramadhan 13: Penyaluran Zakat Fithri Kepada Non Muslim dan Di Luar Wilayah Domisili Muzakki
Artikulli tjetërWAHDAH BULUKUMBA GELAR SHALAT IDUL FITRI 1435 H

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini