MAKASSAR – Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH. Abdullah Gymnastiar menyampaikan tausiyahnya di acara pembuka Ummat Fest 2019, Gedung Celebes Convention Center (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Jumat (8/11/2019).
Tausiyah AA Gym sapaan akrab KH. Abdullah Gymnastiar didahului oleh pengantar Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah KH. Muhammad Zaitun Rasmin yang menyampaikan prolog materi.
“Banyaknya permasalahan yang melanda negara kita pada hakikatnya adalah bersumber dari masalah keimanan. Maka perlu kita bermuhasabah untuk merubah itu semua,” tutur Wasekjen MUI Pusat ini .
“Maka insya Allah hari ini kita akan mendengarkan kiat-kiat mengatasi masalah itu semua dari Ulama bangsa kita, AA Gym,” sapa Ustad Zaitun yang kemudian dijawab senyuman oleh AA Gym sambil memulai menggenggam microphone untuk menyampaikan materinya.
Dai kelahiran Bandung 57 tahun yang lalu ini kemudian berdiri dan berjalan mendekat ke arah ribuan peserta yang hadir, diantaranya adalah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, wakil walikota Balikpapan Rahmad Darmawan, dan pengurus pimpinan pusat wahdah Islamiyah.
“Jika kita ingin umat Islam maju, yang saya pahami, kita harus bertanya dulu, pantas tidak kita dibuat maju oleh Allah taala? Misal masalah rejeki kita, sebenarnya bukan masalah kapan rejeki mendatangi kita, namun pantas tidak diberikan rejeki oleh Allah,” ujar AA Gym.
AA Gym kemudian menstimulasi peserta untuk mulai mencari solusi atas permasalahan yang terjadi pada ummat dengan mengajukan pertanyaan berhadiah umrah. “Ayo, yang bisa jawab hadiahnya Umrah, apa yang menyebabkan Rasul di utus ke permukaan bumi? Silakan ajukan tangan,” seru dia.
Beberapa peserta bergantian menjawab pertanyaan, namun tidak ada satupun yang mendapat nilai 100 dari AA Gym.
“Rasulullah diutus ke permukaan bumi untuk menyempurnakan akhlak. Beliau bersimbah air mata, keringat, darah untuk mendakwahkan Islam semata-mata demi menyempurnakan akhlak manusia saat itu,” tutur dia.
“Di negeri kita, masalahnya bukan masalah politik, ekonomi, sosial, namun masalah akhlak. Politik mah begitu-begitu aja, namun Politikusnya kurang berakhlak. Ekonomi-ekonominya begitu saja, namun pengelolanya kurang berakhlak,” tambah AA.
Setelah menyebutkan akhlaklah yang menjadi sumber masalah, Da’i yang mahir memanah dan berkuda ini kemudian menyebutkan dua pilar Akhlakul Karimah, yakni akhlak kepada Pencipta dan ciptaanNya.
Akhlak kepada Pencipta lanjut dia adalah membersihkan tauhid dengan meninggalkan tuhan yang lain
“Jika ingin akhlaknya bagus, harus menafikan tuhan yang lain bahwa tiada pencipta selain Allah. Istri tidak boleh mencintai suami berlebihan, namun harus banyakan cinta kepada Allah. Demikian pula suami, jangan takut berlebihan kepada istri, tapi takutnya harus kepada Allah,” jelas alumni Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan Universitas Padjajaran Bandung ini.
Pilar Akhlakul Karimah yang kedua, tambah AA Gym adalah berakhlak kepada ciptaanNya, yaitu dengan menjadi rahmat bagi seluruh ciptaan Allah. “Banyak yang mengamalkan Sunnah Rasulullah, padahal tidak pernah melihat, berjumpa dan mendengarkan suaranya. Mengapa? Karena Rasulullah memiliki kelebihan pada kasih sayang yang sangat kepada ummatnya,” jelas dia.
AA Gym menutup tausyiahnya dengan mengutip Surah At-Taubah ayat 128, seputar rumus kasih sayang, yang terdiri atas tiga yakni empati, haritsun/sangat menginginkan orang lain jadi baik, dan mau mengeluarkan tenaga waktu dan pikiran.
“Insya Allah dengan itu kita akan berakhlakul Karimah dan semoga negeri kita bisa teratasi segala permasalahannya, hingga menjadi negeri yang makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun Gafur,” tutup dia.
Setelah menyampaikan tausiyahnya, AA Gym kemudian mendapatkan cinderamata dari panitia pelaksana yang diserahkan langsung oleh pimpinan umum Wahdah Islamiyah, KH. Muhammad Zaitun Rasmin.
Laporan: Rustam Hafid