MAKASSAR, wahdah.or.id- Wahdah Islamiyah (WI) akan menampung anak-anak korban gempa Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya untuk melanjutkan pendidikan selama proses pemulihan tanggap darurat serta rekonstruksi dan rehabilitasi Palu dan daerah sekitarnya yang terdampak bencana.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah Nursalam Siradjuddin di Makassar, Ahad sore (07/10).
“Intinya, Wahdah Islamiyah memfasilitasi anak pengungsi usia sekolah PAUD sampai SMA di seluruh Indonesia untuk bersekolah di sekolah wahdah”, ujarnya.
Menurut Ustadz Nur yang juga Ketua Yayawasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI) ini, setiap anak korban bencana Palu yang bersekolah sementara di sekolah wahdah akan memperoleh fasilitas berupa buku cetak, pakaian seragam, dan biaya pendikan gratis hingga tanggap darurat bencana atau pemulihan selesai.
“Membebaskan dari seluruh pungutan, sampai kembali ke sekolah asal, memfasilitasi peserta didik buku cetak dengan meminjamkan buku perpustakaan, membantu pengadaan pakaian seragam kepada seluruh anak pengungsi yang ditampung di sekolah Wahdah”, jelasnya.
Kebijakan ini berlaku di semua jenjang sekolah wahdah seluruh Indonesia.
“Untuk itu disampaikan kepada seluruh Ketua DPD dan Ketua Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah seluruh Indonesia untuk mempedomani kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah selama masa pemulihan akibat gempa tsunami Palu Sigi dan Donggala, sehingga anak anak tidak kehilangan jam belajar selama mereka dalam pengungsian,” terangnya.
Wahdah Islamiyah mengelola 200 lembaga pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang menengah atas (SMA, MA, SMK) dan satu perguruan tinggi Islam. Sekolah dan Pesanten Wahdah Islamiyah tersebar dari Aceh sampai Papua.[]