20 Dai Dikirim ke Berbagai Daerah

  • Tablik Akbar Menyambut Ramadhan: "Menyia-nyiakan Waktu Lebih Berbahaya dari Kematian"

Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI), gelar Tablik Akbar menyambut Ramadhan 1431 H bersama Kandidat Doktor Bidang Syariah Universitas King Ibnu Suud Riyadh KSA, Ustadz H.Ahmad Hanafi, Lc, MA di Masjid Darul Hikmah DPP WI Jl.Antang Raya No.48 Makassar, Ahad (1/8). Tablik Akbar ini dirangkaikan dengan pembacaan SK Penempatan Dai.

Menurut Lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini bahwa Salah satu cara untuk berada di jalan Allah, diantaranya adalah selalu menghadirkan bahwa merasa kita adalah orang pilihan, karena pada hakekanya hidup ini antara memilih atau dipilih.Berkaitan dengan Ramadhan, maka bulan Ramadhan merupakan bulan pilihan Allah yang memiliki keistemewaan dengan bulan lainnya. Olenya itu keistemewaan bulan ini agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sebagaimana diketahui bahwa umur Umat Muhammad lebih singkat  dari umur umat sebelumnya, akan tetapi dari segi amalan, umat Muhammad dapat menandingi bahkan melebihi amalan umat-umat sebelumnya, jika memanfaatkan kesempatan yang mulia, dimana dijanjikan pahala yang berlipatganda pada waktu-waktu yang mulia, seperti pada bulan Ramadan yang tidak lama lagi menghampiri.

Keutamaan yang diberikan Allah kepada kita pada bulan ramadhan adalah Ibadah puasa itu sendiri, puasa memiliki keistemewaan diantara ibadah lainnya. Ibadah lain rata-rata dilipatgandakan 10-700 kebaikan, kecuali puasa, kata Allah “Sesunguhnya puasa itu milik Ku”, artinya Allah akan membalasnya dengan ganjaran yang berlipat ganda.

Menurut seorang ulama, bahwa, hakikat hidup kita ini antara adzan dan menunggu shalat. Sebagaimana diketahui bahwa ketika kita dilahirkan maka dianjurkan di adzankan, lalu ketika meninggal maka di shalati. Kehidupan ini ibarat penggalan hari-hari, bila satu hari berlalu maka ketahuilah sebagian jasadmu telah pergi.

Menurutnya, menyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian. Karena kematian itu memutuskan hubungan dengan kehidupan dunia, akan tetapi menyia-nyiakan waktu pada hakikatnya adalah memutuskan hubungan dengan akhirat, untuk mengumpulkan bekal.

Makanya kesempatan yang ada dipergunakan dengan sebaik-baiknya guna mendapatkan keutamaan yang banyak dengan ibadah yang maksimal

Tablik Akbar ini, dirangkaiakan dengan Pengiriman Dai ke Berbagai Daerah di Indonesia, yang ditandai dengan pembacaan SK Penempatan Daerah Tugas oleh Ketua Departemen Pengembangan Daerah (DPD) WI,  Ustadz Iskandar Kato.

Sebanyak 20 Dai disebar ke berbagai daerah di tanah air seperti Jakarta, Gorontalo, Balikpapan, Bandung, Tarakan, Pontianak dan beberapa daerah di Sulawesi. Dai yang dikirim kali ini adalah para Alumni dari tiga institusi pendidikan tinggi, yakni Ma’had ‘Aly al Wahdah, Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan Universitas Islam Madinah. Saat ini sudah ada sebanyak 138 Dai telah dikirim. Pengiriman dai ini rutin dilakukan setiap tahun baik itu alumni Ma’had ‘Aly al Wahdah dan institusi tinggi lainnya maupun dari alumni Program Tadribut Duat.

Di akhir acara digelar pengumpulan dana pemberangkatan Dai, terkumpul dana sebesar Rp.15 Juta. Sebelum diberangkatkan Alumni Ma’had ‘Aly al Wahdah ini akan menerima pembekalan selama Sembilan hari (2-10/7) di Pusdiklat Dai WI Antang Raya.

Rincian Penempatan Dai:

Penempatan Daerah Tugas Alumni Ma’had ‘Aly al Wahdah, LIPIA dan Universitas Islam Madinah:

1.    Rustam Faida, Lc (Ma’had ‘Aly al Wahdah)
2.    Yusuf Lauma, Lc (Jakarta)
3.    Dzulkifli Zubair (Bone)
4.    Eky Arif (Malili)
5.    Farid, S.Pd.I (Bantaeng)
6.    Hamzah Husain (Ampana)
7.    Hamzah Yusuf (Poso)
8.    Hasrullah (Raha)
9.    Herwin (Konawe)
10.    Ismail (Luwuk Banggai)
11.    Jamil Jare (Kab.Gorontalo)
12.    La Ode Munawan (Polman)
13.    Masdin Udu (Belopa)
14.    Masri Samad (Masamba)
15.    Muh.Tahir (Balikpapan)
16.    Muh.Uksin (Bandung)
17.    Mustaqim Duha (Tarakan)
18.    Sirajuddin (Bombana)
19.    Sukri (Pontianak)
20.    Sumardi Asaf (Kendari)

Dai yang ditentukan kemudian daerah tugasnya:
1.    Ahmad Basyir
2.    Hadi Prayitno
3.    Triwanto
4.    Ali Hariyanto
 
Dok.1, Dok.2, Dok.3
 

Artikulli paraprakPakar Bidang Tafsir Isi Daurah DPC Yogyakarta
Artikulli tjetërDaurah Syariyyah di Aula Rumah Jabatan Bupati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini