Bulan Ramadhan merupakan bulan Al Quran. Salah satu bentuk interaksi pribadi muslim dalam mendekatkan diri dengan Alquran dalam bulan yang mulia ini dengan menghafalnya. Olehnya itu, untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, Badan Pembinaan dan Pengembangan Tahfidzul Al Quran (BP2TQ) DPP Wahdah Islamiyah bekerjasama dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Ma’had ‘Aly al-Wahdah dan Forum Mahasiswa Ma’had ‘Aly al-Wahdah Luar Asrama (FORMAL) menfasilitasi kaum muslimin untuk menghafal Al Quran lewat Program “17 Hari Menghafal Al Quran Jilid III”
Program yang mengambil Tema “ Mengahafal Itu Mudah, Menghafal itu Nikmat” digelar dari tanggal 03 Ramadhan sampai 19 Ramadhan, Rabu (8/8) di Kampus Ma’had ‘Aly al Wahdah (Stiba) Manggala Makassar.
Ketua Panitia Muhammad Istiqomah mengutarakan bahwa jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya,yakni sebanyak 100 orang dari ikhwah (laki-laki) dan akhwat (wanita). Peserta yang ikut bukan cuma dari Makassar dan sekitarnya, bahkan ada 2 orang peserta berasal dari Tarakan Kalimantan Timur, setelah melihat iklan pamlet kegiatan dari website wahdah.
“Target yang dibebankan kepada peserta menghafal 2 juz selama 17 hari, dan Alhamdulillah ada yang melebihi target yang dengan menghafal 2,5 juz, padahal waktu yang diberikan cuma 3 jam dalam sehari yang dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 12,” ungkap Istiqamah
Ada yang istimewa pada program tahun ini. Kali ini para peserta didampingi beberapa mahasiswa Islamic University of Madinah yang memanfaatkan masa liburnya sebagai muhaffizh atau pembimbing dalam menyetor hafalan.
Di akhir program ini, panitia gelar lomba dengan kriteria kelancaran hafalan, tajwid, makhorijal huruf, tilawah dan jumlah hafalan. Juara ke 3 Rais dengan poin 74, juara ke 2 Iwan Mustari dengan 82 Poin, juara pertama diraih oleh Dodi Hafiluddin dengan point 85 dari pihak ikhwah.Dari pihak akhwat Juara ke 3 Nur Azizah dengan poin 73, Fatimatuzzahro dengan poin 85, Sitti Zulkiah dengan poin 95
“Dalam program ini, panitia juga memilih peserta teladan, yang jatuh ke Subakir Bahar yang bertempat tinggal di Maros, setiap harinya pulang balik Makassar Maros dan tidak pernah terlambat di dalam mengikuti acara, dan teladan dari akhwat yaitu Fatimah ustman” ujar Istiqamah. (rais/*) berita terkait : http://www.stibamks.net/2012/