10 Muharram Hari Binasanya Fir’aun

Date:

Hari 10 Muharram atau yang lebih dikenal dengan hari Asyuro adalah hari dimana Allah membinasakan Fir’aun laknatullah alaihi. Di dalam hadis disebutkan bahwa ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam masuk ke kota Madinah, beliau shallallahu alaihi wasallam mendapati kaum Yahudi berpuasa di dalamnya. Maka Nabi shallahu alaihi wasallam bertanya:

(ما هذا؟)

“Apa ini?” Mereka (Yahudi) menjawab:

(هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى)

“Ini adalah hari baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka (Fir’aun), maka Musa berpuasa di dalamnya”

Mendengar hal itu, Nabi shallallahu alaihi wasallam kemudian berkata:

(فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ)

“Kalau begitu saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian” maka Nabi shallallahu alaihi wasallam berpuasa di dalamnya dan menyeru manusia untuk juga berpuasa di dalamnya.

HR.Bukhari.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!

Bila kita melihat ke dalam Al-Qur’an, maka kita akan melihat bahwa kisah binasanya Fir’aun ini sangat banyak diabadikan oleh Allah di dalamnya. Allah membinasakan Fir’aun dengan cara menenggelamkannya ke dasar lautan setelah sebelumnya Allah membelah lautan tersebut. Allah berfirman:

(وَجَٰوَزۡنَا بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتۡبَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُودُهُۥ بَغۡيٗا وَعَدۡوًاۖ )

“Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut (yang terbelah), lalu kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya masuk mengikuti mereka untuk menzhalimi dan menindas (mereka).”

-Surah Yunus, Ayah 90-

Dan berfirman di ayat yang lain:

(وَإِذۡ فَرَقۡنَا بِكُمُ ٱلۡبَحۡرَ فَأَنجَيۡنَٰكُمۡ وَأَغۡرَقۡنَآ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ وَأَنتُمۡ تَنظُرُونَ)

“Dan (ingatlah wahai Bani Israil) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya, sedang kamu menyaksikan.”

-Surah Al-Baqarah, Ayah 50-

Untuk apa Allah menceritakan binasanya manusia laknat ini? Yaitu agar manusia yang datang setelahnya mengambil pelajaran darinya. Allah berfirman:

(فَٱلۡيَوۡمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ ءَايَةٗۚ وَإِنَّ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنۡ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ)

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.”

-Surah Yunus, Ayah 92-

Lalu apakah pelajaran yang dapat kita petik dari kisah binasanya Fir’aun ini? Jawabannya tentu sangat banyak. Namun bila kita ingin meringkasnya dalam sebuah jawaban yang ringkas yang mewakili keseluruhnya, maka firman Allah dalam ayat ini dapat menjadi sebuah jawaban :

( وَٱللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰٓ أَمۡرِهِۦ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ)

“Dan Allah lah yang menang terhadap segala urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.”

-Surah Yusuf, Ayah 21-

Ya, jawabannya adalah pada akhirnya semua kemenangan hanyalah milik Allah. Pada akhirnya semua urusan ada di tangan-Nya. Lihatlah Fir’aun, ia memiliki istana, ia memiliki harta, ia memiliki tentara yang kesemuanya itu membuatnya menjadi hidup semena-mena di atas muka bumi ini. Ia menzalimi rakyatnya, ia membunuh yang tidak sejalan dengannya, bahkan yang lebih parah ia mengaku sebagai Tuhan yang maha tinggi. Namun apa akhir dari seluruh perbuatannya tersebut? Akhirnya, ia baru sadar bahwa kemenangan hanyalah milik Allah dan manusia tetaplah seorang hamba dan makhluk yang lemah di hadapan-Nya. Pada akhirnya pula ia baru sadar bahwa Allah lah Tuhan satu-satunya yang haq yang patut untuk ia sembah. Simak pengakuan Fir’aun di akhir hayatnya sebelum ia binasa:

( حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدۡرَكَهُ ٱلۡغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِيٓ ءَامَنَتۡ بِهِۦ بَنُوٓاْ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ)

“Sampai ketika Fir‘aun hampir tenggelam barulah ia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil (Allah), dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri).”

-Surah Yunus, Ayah 90-

Sayangnya taubatnya tersebut sudah tidak bermanfaat lagi baginya. Allah melanjutkan ayatnya:

(ءَآلۡـَٰٔنَ وَقَدۡ عَصَيۡتَ قَبۡلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ)

“Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan.”

-Surah Yunus, Ayah 91-

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah!

Ingatlah sehebat apapun kezaliman orang yang zalim, maka yakinlah pada akhirnya Allah lah yang menang atas mereka. Sebesar apapun kesemena-menaan orang yang semena-mena, maka pada akhirnya Allah lah yang berkuasa atas segalanya. Dan cukuplah kisah binasanya Fir’aun di atas sebagai pembelajaran buat kita semua.

Semoga bermanfaat, jangan lupa puasa 10 Muharram.

Wallahu a’lam
Wassalam.

Oleh: Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Gelar Tablig Akbar Virtual Darurat Satu Tahun Genosida di Gaza, Ketua Kita Palestina: Apa yang Kita Berikan Belum Cukup

MAKASSAR, wahdah.or.id - Peringati darurat satu tahun genosida di...

Terima Surat Rekomendasi dari BAZNAS RI, Wahdah Inspirasi Zakat Tandatangani Pakta Integritas

JAKARTA, wahdah.or.id - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) kembali mendapatkan...

Perkuat Kolaborasi Antara Lembaga Nazir, One Wakaf Hadiri Musyawarah Nasional Forum Wakaf Produktif di Bandung

BANDUNG, wahdah.or.id - One Wakaf turut berpartisipasi dalam Musyawarah...

Upgrade Ilmu Marketing Komunikasi Para Direksi Usaha Wahdah, Bidang VII Hadirkan Pakar Periklanan untuk Sharing

MAKASSAR, wahdah.or.id – Pertemuan antara para Direksi Badan Usaha...