10 BENTUK HUBUNGAN & INTERAKSI MALAIKAT DENGAN ORANG BERIMAN
1 MENCINTAI ORANG-ORANG BERIMAN BERIMAN
Malaikat mencintai orang-orang beriman yang dicintai Allah. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang hal ini sebagaimana dalam Shahihain;
“Sesungguhnya Allah, bila mencintai seorang hamba Dia menyeru Jibril (seraya berkata), Sesungguhnya Allah mencinta Fulan, maka cintailah dia, lalu malaikat Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru di langit, Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia, lalu penduduk langit mencintainya dan ditetapkan bahwa ia diterima di bumi”. (HR. Bukhari dan Muslim).
2 MEMBANTU ORANG-ORANG BERIMAN
Bantuan Malaikat terhadap orang beriman ada yang berupa do’a dan istighfar untuk mereka dan ada pula berupa penyampaian kabar gembira serta bantaun menghadapi musuh dalam perang. Bantuan Malakat berupa shalawat, do’a, istighfar, dan pertolongan di medan perang akan disebutkan tersendiri. Di sini hanya akan disebutkan bantuan Malaikat pada orang beriman pada saat ajalnya tiba, sebagaimana dalam surah Fushilat ayat 30-32;
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ [٤١:٣٠]نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ [٤١:٣١]نُزُلًا مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ [٤١:٣٢]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:”Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs.Fushilat:30-32).
Selain itu, Malaikat juga menjaga orang beriman dari ganggun setan dan jin sebagaimana dalam surah Ar-Ra’d ayat 11;
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ … [١٣:١١]
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (QS. Ar-Ra’d:11).
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata tentang tafsir ayat tersebut, “Malaikat-malaikat yang menjaga manusia dari arah depan dan belakang. Jika takdir Allah (berupa musibah) datang mereka menyingkir dari manusia tersebut”. (Tafsir Ibn Katsir). Penjagaan tersebut juga berlaku saat seseorang sedang tertidur. “Malaikat menjaga manusia saat tidur dan terjaganya dari gangguan jin dan manusia serta binatang berbahaya”, kata Mujahid rahimahullah.
3 BERSHALAWAT KEPADA ORANG BERIMAN
Allah Ta’ala berfirman tentang shalawat Malaikat terhadap orang-orang beriman dalam surah Al-Ahzab ayat 43:
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا [٣٣:٤٣]
Dialah yang bershalawat kepadamu dan malaikat-Nya, supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Ahzab:43).
Menurut Imam Ibn Katsir rahimahullah, makna shalawat Malaikat dalam ayat di atas adalah do’a dan istifgfar bagi manusia (beriman).
Oleh karena makna shalawat adalah do’a dan istighfar Malaikat atas orang beriman, maka penyebutan tentang orang beriman yang di-shalawat[i] dan di-istighfar-kan oleh Malaikat digabungkan di sini. Diantara golongan manusia beriman yang mendapatkan shalawat dari Malaikat adalah; (1). Orang Yang mengajarkan Kebaikan kepada Orang Lain, (2, 3). Mendatangi Masjid Untuk Shalat dan Menampati Shaf Pertama, (4). Orang Yang Duduk di Masjid Menunggu Shalat Berikutnya, (5). Orang Yang Menyempurnakan Shaf Yang Renggang, (6). Orang-orang Yang Makan Sahur, (7). Orang Yang Bersahalawat Kepada Nabi , (8). Orang Yang Menjenguk Orang Sakit, (9). Orang Puasa Ketika Ada Orang Lain (yang tidak Puasa) Makan dihadapannya. Adapun dalil dari kesembilan poin tersebut beserta penjelasannya insya Allah pada tulisan berikutnya.
4 DO’A MALAIKAT TERHADAP ORANG BERIMAN
Pada dasarnya do’a Malaikat terhadap orang beriman merupakan bagian dari makna shalawat Malaikat, sebagaimana telah disebutkan di atas. Namun di sini tetap dicantumkan karena yang dicantumkan pada poin nomor 3 di atas do’a Malaikat kepada orang beriman yang disampaikan oleh Nabi dengan kata “shalawat”; yushallun. Dalam hadits lain terdapat kabar bahwa Malaikat mendoakan orang beriman, namun tidak diungkapkan dengan kata yushalluun seperti di atas. Sehingga pada bagian ini dicantumkan khusus do’a Malaikat yang tidak menggunakan kata yushallun (mereka bershalawat).
Do’a Saat Manusia melintasi Shirath
Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelasan tentang syafa’at, lalu beliau bersabda; “Sesungguhnya manusia diletakkan di jembatan neraka Jahannam yang di atasnya terdapat duri dan pengait yang hendak mengait manusia. Dan di kedua sisinya ada Malaikat yang berakta; Ya Allah, selamatkanlah Fulan, selamatkanlah Fulan”. (HR. Ahmad).
Orang yang berinfaq
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidaklah datang suatu hari para hamba Allah memasuki waktu pagi, melainkan dua Malaikat akan turun. Salah satu Malaikat tadi berkata, “Ya Allah, berikanlah rezki kepada orang yang berinfaq”. Dan satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kenistaan bagi orang yang pelit”. (terj. HR. Bukhari).
5 MENGAMINKAN DO’A ORANG BERIMAN
Selain mendoakan orang beriman seperti disebutkan di atas, Malaikat juga mengaminkan do’a orang beriman. Orang yang diaminkan do’anya oleh Malaikat adalah;
(1). Orang Yang Mendoakan Saudaranya Sesama Muslim
Abu Darda radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidaklah seorang Muslim berdo’a secara diam-diam untuk saudaranya, kecuali Malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga’.” (terj. HR. Muslim, no. 2732).
(2). Do’a Orang Yang Menjenguk Saudaranya Yang Sakit Atau Meninggal
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Jika kalian menjenguk orang sakit atau (melayat) orang meninggal, maka ucapkanlah do’a yang baik. Karena Malaikat mengaminkan apa yang kalian ucapkan”. (terj. HR. Muslim, no.919).
6 ISTIGHFAR MALAIKAT TERHADAP ORANG BERIMAN
Malaikat juga meng-istighfar-kan orang-orang beriman, sebagaimana diterangkan dalam surah Ghafir ayat 7-9 dan Asy Syura ayat 5:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ [٤٠:٧]رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ [٤٠:٨]وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَن تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ [٤٠:٩]
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar“. (Qs. Ghafir:7-9)
وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَن فِي الْأَرْضِ ۗ
“. . . dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi”, (Qs. Asy Syura: 5).
Dalam ayat di atas dikabarkan bahwa Malaikat meng-istighfar-kan penduduk bumi yang beriman. Diantara yang dimohon ampunkan oleh Malaikat seperti disebutkan dalam surah Ghafir adalah orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Nya Allah.
Selain itu, yang juga dimohonkan ampun oleh Malaikat adalah orang yang duduk di masjid setelah shalat sembari menunggu masuknya waktu shalat berikutnya. Rasul bersabda tentang hal ini; “Seorang hamba masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya dan Malaikat mengatakan (mendoakannya); Allahummaghfir lahu Allahummarhamhu; Ya Allah, ampunilah dia, ya Allah rahmatilah dia, hingga ia beranjak atau berhadats”. (terj. HR. Muslim).
7 MALAIKAT MENGHADIRI MAJELIS ILMU
Allah memiliki Malaikat yang khusus berkeliling di bumi menyampaikan salam kepada ummat nabi Muhammad (HR. Nasai & Ibn Hibban), dan menghadiri majelis ilmu, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang panjang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah memiliki Malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli dzikir (majelis ilmu). Jika menemukan kaum yang berdzikir kepada Allah, mereka saling memanggil, ‘Kemarilah menuju apa yang kalian cari’. Lalu mereka bersusun-susun hingga ke langit dunia. Kemudian Rabb mereka bertanya, dan Dia lebih tahu apa yang mereka kerjakan. Malaikat menjawab, ‘mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahmid dan memuji kepasa-Mu. . . . “. (terj. HR. Bukhari).
Dalam hadits lain riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “. . . Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari Rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca kitabullah dan saling mengajar diantara mereka (tadaarus), melainkan sakinah (ketentraman) turun kepada mereka, para Malaikat mengitari mereka, dan Allah menyebut-nyebut (menyanjung) mereka dihadapan para Malaikat yang berada di sisi-Nya. . . “. (terj. HR. Muslim, no. 2699).
8 MENCATAT ORANG YANG HADIR SHALAT JUM’AT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Apabila telah tiba hari Jum’at, pada setiap pintu masjid ada Malaikat yang mencatat orang yang paling awal masuk masjid kemudian orang-orang selanjutnya. Lalu ketika Imam telah duduk di atas mimbar, mereka menutup catatannya lalu mendengarkan dzikir (khutbah)”. (terj. HR. Bukhari).
9 MENGHADIRI SHALAT SUBUH DAN SHALAT ASHAR
Imam Bukhari dan Muslim rahimahumallah meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Para Malaikait di malam hari dan siang hari saling bergantian datang menemui kalian. Mereka berkumpul pada shalat subuh dan shalat asar . . .”. (terj. HR. Bukhari & Muslim, Ini merupakan lafadz Imam Muslim).
Kehadiran mereka pada dua waktu shalat tersebut turut membawa berkah bagi kaum Muslimin yang mengerjakan shalat secara berjama’ah. Sebab mereka turut shalat bersama orang beriman yang sedang shalat berjama’ah. “Bila ucapan amin (ta’min) seseorang (pada akhir bacaan al-Fatihah dalam shalat Jahriyah) bertepatan dengan ta’min nya Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”, sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim.
Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika imam mengucapkan Sami’allahu Liman hamidahu, maka ucapkanlah Allahumma Rabbana lakalhamdu, karena siapa yang perkataan –Rabbana wa lakal hamdu-nya berbarengan dengan ucapannya Malaikat, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (terj. HR. Muslim).
10 BERPERANG BERSAMA ORANG-ORANG BERIMAN
Termasuk bentuk hubungan interaktif Malaikat dengan orang beriman adalah penguatan (ta’yid) dan pertongan Malaikat terhadap orang beriman di medan perang. Yakni para Malaikat berperang bersama kaum Muslimin dalam menghadapi orang kafir. Sebagaimana terjadi pada peperangan yang diikuti Nabi bersama para sahabat. Seperti diabadikan Allah dalam surah al-Anfal ayat 12;
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ [٨:١٢]
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Qs. Al-Anfal:12). (Sym).
Wallahu a’lam,
Maasyaaallaah
Tambah ilmu banyak
Jazakumullahu khairan